VIDEO LOKAL 1

ABG KALIMANTAN SELATAN                                     Download
ML PAKAI KONDOM MERAH                                        Download

readmore »»  

VIDEO LOKAL

AMOY CANTIK                                      Download
CANTIK JUGA                                       Download
CUMA BERDUA                                    Download
DOSEN DAN MAHASISWI                 Download
GOYANGANNYA HOT                        Download
GOYANGAN MAUT TANTE              Download

readmore »»  

VIDEO HOT JEPANG

HITOMI TANAKA                                  Download
HITOMI TANAKA  VERSI LAIN         Download

readmore »»  

CEWEK SEMOK


readmore »»  

CEWEK SEXY


readmore »»  

CERITA DEWASA - GAME BERSAMA LIA

Cerita Dewasa - Aku mempunyai teman seorang wanita yang mempunyai masalah keluarga. Lia namanya. Dia baru saja bercerai dengan suaminya. Dia cantik, tinggi semampai, langsing dan berumur sekitar 35 tahun. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Mungkin karena kesibukan kita masing-masing. Lia bekerja sebagai sekretaris pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta.




Suatu hari aku sedang berjalan-jalan di sebuah mall di wilayah Jakarta Selatan dan kulihat seorang wanita yang mukanya sangat familiar, sedang window shopping di sebuah departeman store. Setelah kuingat-ingat, kusadari bahwa wanita tersebut tak lain adalah Lia. Tanpa menunggu lama, kuhampiri wanita itu dan kusapa.
.....
Cerita Dewasa - "Halo, apa kabar Lia?""Hei, kamu. Apa kabarnya juga? Sama siapa kamu disini?" jawabnya."Sendiri, lagi lihat-lihat apa? Sudah lama sekali ya nggak ketemu. Makin cantik aja sih kamu. Kudengar tentang perceraian mu, maaf ya" lanjutku menyapanya.Lia lalu berkata, "Terima kasih. Kamu mau kemana? Kalau nggak ada acara dan nggak sibuk, mau temani aku nggak makan siang sambil ngobrol-ngobrol".
.....
Kebetulan aku sedang lapar dan ingin juga ngomong-ngomong dengannya.
.....
"Mau, aku nggak ada kegiatan kok. Pengin makan apa dan dimana?" tanyaku."Apa kamu ada ide?" ia balik bertanya."Terserah kamu aja deh" kataku.
.....
Kemudian kami berdua mencari sebuah cafe yang tidak terlalu ramai.
.....
"Sudah lama banget ya nggak kongko-kongko, kemana saja sih kamu? Sombong ya" katanya setelah kami berdua duduk di restauran itu.
.....
Kami lalu berbincang-bincang tentang masa lalu dan juga berbagi pengalaman tentang pekerjaan diselingi gosip-gosip masa kini. Kamipun lalu memesan makanan. Pembicaraan diteruskan sambil kami menyatap makan siang. Setelah menghabiskan makanan utama, lalu aku memesan kopi dan Lia minta ice cream. Dia lalu berkata padaku ingin curhat tentang masalahnya. Aku sampaikan silahkan saja dan akan kucoba menjadi pendengar yang baik. Dia mengatakan betapa kesalnya dia terhadap lelaki terutama terhadap bekas suaminya pada saat ini. Laki-laki di matanya semuanya brengsek dan dia ingin dapat melampiaskan kekesalannya itu, namun tidak tahu bagaimana. Aku berusaha menghibur dan mengatakan tidak semua lelaki brengsek dan masalah yang dia hadapi adalah cobaan. Aku minta dia untuk bersabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini.
.....
Mendengar dia mengatakan tentang ingin melakukan sesuatu untuk dapat melampiaskan kekesalannya terhadap lelaki, aku tanyakan apa kiranya yang ada di pikirannya. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan aku tersebut. Mungkin dia memang tidak tahu atau tidak ingin memberitahukan. Kemudian aku menanyakan padanya tentang suatu fantasi yang dikenal dengan "bondage". Dia lalu bertanya."Apa sih itu?"Lalu kujelaskan, "Bondage adalah suatu permainan dimana satu pihak menjadi Submissive dan pihak lainnya menjadi dominan. Si submissive akan di ikat oleh dominan dan setelah terikat di dominan bisa mempermainkan dan/atau mengolok-olok si submissive yang sudah terikat. Si dominan bisa melakukan berbagi macam bentuk ikatan dari posisi hogtie, frogtie, di ikat di kursi, di meja atau di kasur dan sebagainya""Auh aneh sekali ya, tapi kok menarik" sapa Lia.Dia lalu bertanya, "Siapa yang akan menjadi submissive dan siapa yang menjadi dominan?".Kujawab, "Karena kamu yang lagi punya masalah dan sedang kesal terhadap lelaki, bagaimana kalau aku menawarkan diri untuk menjadi submissive dan kamu yang menjadi dominan?".
.....
Aku memang selalu senang dan bergairah jika diikat oleh wanita.
.....
Tanpa pikir panjang Lia langsung menjawab, "Aku setuju. Akan kuikat kamu sekuat-kuatnya".Selanjutnya dia bertanya, "Bagaimana kalau kita sekarang pulang ke rumahku dan melakukannya?".Kujawab, "Sabar dulu dong, kan kamu perlu persiapan. Apa kamu sudah punya tali dan peralatan-peralatan lainnya?".Lia pun lalu menjawab, "Aku punya banyak selendang yang bisa kupakai untuk mengikat kamu"Aku jawab, "Bisa saja kamu pakai selendang-seledang itu tapi kan kamu mungkin mau juga mengikatku dengan tali. Aku senang lho diikat dengan tali-tali yang panjang dan banyak" sapaku menjawabnya.
.....
Kulihat kekecewaan di paras mukanya mendengar jawabanku.
.....
"Siapkan dulu alat-alatnya dan setelah itu hubungi aku, ok!" pintaku.Di jawabnya, "Ok deh kalau begitu maumu. Besok aku akan beli tali yang banyak dan akan kuminta yang panjang-panjang. Selain tali apa lagi yang aku harus beli?"Kujawab, "Pikirin sendiri dong kan kamu yang mau mengikatku. Coba browsing di internet di situs-situs bondage dan disitu nanti kamu akan dapat inspirasi, cara dan teknik mengikat serta alat-alat apa saja yang bisa kamu pakai dalam permainan ini."
.....
Kuberikan nomor HPku dan begitu juga Lia memberikanku nomornya.
.....
Lia lalu berkata, "Akan kuikat kamu sekuat-kuatnya sehingga tidak bisa lepas dan kamu aku ikat tidak sebentar, nggak cuma 1 atau 2 jam lho."Kujawab, "Ok, aku tunggu ya." Aku pun memberikannya beberapa situs di internet tentang bondage. Kami pun lalu berpisah.
.....
Keesokkan harinya HP ku berdering dan tertera di layar telpon nama Lia.
.....
"Halo, apa kabar" sapuku membuka pembicaraan."Aku lagi bergairah nih sekarang mau melakukan sesuatu untuk permainan yang kita bicarakan kemarin." jawabnya.Lalu Lia pun bertanya, "Apakah kamu ada waktu menemaniku pergi belanja ke suatu tempat?".Aku katakan, "Ada, bagaimana kalau kamu jemput aku di kantor jam 3 sore?".Lia pun lalu menjawab, "Ok, kalau begitu aku akan ke kantor kamu."Waktu saat itu jam 1.30 siang."Kalau begitu aku sekarang kesana ya?" katanya."Ok, aku tunggu."
.....
Setelah telpon kututup aku berpikir mau beli apa sih Lia sampai minta aku menemainya. Sebelum jam 3 Lia sudah datang menjemputku di kantor.
.....
Kutanya, "Mau belanja apa sih kamu dan kenapa kok pakai minta ditemani kau segala?"Dijawabnya, "Ada deh, nanti kamu juga akan tahu"
.....
Cerita Dewasa - Baru aku sadari bahwa yang di maksud dengan belanja olehnya bukanlah belanja bahan-bahan makanan tapi dia mau beli alat-alat yang di perlukan untuk permainan itu. Aku pun kemudian menunjukkan suatu tempat ke Lia di mana kita dapat membeli tali temali. Kami pun kemudian berhenti di ACE HARDWARE dan kemudian kami masuk ke dalam toko dan langsung menuju ke tempat di mana tali-tali yang di jual. Aku tunjukkan pada Lia tentang tali-tali yang lembut namun kuat yang biasa dipakai dalam permainan ini. Setelah kami setuju dengan tipe tali yang akan digunakan, kami pun meminta kepada petugas di sana untuk memotong tali-tali itu menjadi beberapa utas dengan panjang yang berbeda-beda, dari mulai 4 meter sampai 15 meter. Tak ku sangka Lia membeli cukup banyak tali-tali tersebut. Aku tanyakan padanya.
.....
"Buat apa tali sebanyak itu?"Di jawabnya, "Kan kemarin kamu bilang mau diikat dengan banyak tali. Mungkin banyaknya versi kamu beda dengan yang saya punya."
.....
Setelah selesai membayar, Lia kemudian mengantarkan aku kembali kekantor. Dalam perjalanan pulang Lia mengusulkan bagaimana kalau permainan bondage ini dilakukan sehabis aku pulang kantor. Karena kesibukanku dengan pekerjaan kuusulkan besok saja. Kebetulan besok hari Sabtu dan aku tidak bekerja. Lia pun setuju dan mengatakan.
.....
"Aku sudah nggak sabar lho nunggu besok."
.....
Aku hanya tersenyum. Kamipun sampai kembali dikantorku dan kemudian kita berpisah. Sebelum berpisah Lia berkata.
.....
"Aku masih perlu beli tambahan peralatan lainnya dan akan kupersiapkan semuanya hari ini supaya besok pagi sudah siap."Aku bertanya, "Besok pagi, jam berapa? Jangan pagi-pagi ya kan aku mau bangun agak siangan."Tanpa perduli dengan apa yang baru kukatakan, Lia pun lalu berkata, "Sampai besok pagi"
.....
Hari Sabtu jam 7 pagi aku terbangun oleh suara dering telpon HP. Terlihat di layar "Lia". Aku lalu berpikir mungkin Lia mau mengganti hari dan jam yang telah dia katakan kepada aku kemarin.
.....
"Halo" sapaku."Halo, baru bangun ya" sapanya.Aku jawab, "Ya, ada apa? nggak jadi ya hari ini jam 9?"Dia pun lalu berkata, "Iya, nggak jadi jam 9, tapi jam 8 pagi. Aku sudah nggak sabar nunggu dan semalaman aku nggak bisa tidur mikirin kamu. Aku juga sudah browsing internet ke situs-situs bondage dan aku rasa aku sudah mampu dan yakin bisa melakukan permainan ini."Lia pun melanjutkan, "Sekarang aku berangkat jemput kamu ke rumah ya. Cepat mandi karena aku tidak mau menunggu lama-lama. Jangan lupa makan pagi supaya kamu tidak kelaparan."
.....
Tanpa sempat aku mengatakan sesuatu, Lia pun lalu menutup telponnya. Kubutuhkan waktu 15 menit seteleh telpon ditutup untuk mandi, berganti pakaian dan sarapan pagi. Jam 7.30 HP ku kembali berdering dan terdengar.
.....
"Aku sudah di depan rumahmu, ayo cepat keluar."
.....
Aku pun kemudian bergegas keluar rumah dan masuk ke mobilnya. Di ciumnya kedua pipiku olehnya dan mengatakan.
.....
"Selamat pagi. Sudah siap mental untuk aku jadikan lampiasan kekesalan ku terhadap lelaki?".Kujawab "Siapa takut!"
.....
Dibutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk sampai ke suatu tempat dimana permainan ini akan di lakukan. Sebelum kami sampai di tempat tersebut, Lia mengatakan sesuatu.
.....
"Untuk menjaga kerahasian tempat ini, dengan terpaksa aku harus menutup matamu."
.....
Mobil pun lalu di hentikan di pinggir jalan dan Lia lalu mengambil bandana yang ia tempatkan di laci mobil dan lalu memakaikannya di mata aku. Di lilitkanya bandana tersebut sekuat-kuatnya dan diputar-putar beberapa kali di kepalaku. Kurasakan lilitan yang sangat kuatnya dan sekarang aku tidak bisa melihat apa-apa kecuali kegelapan di pagi hari. Pada akhir lilitan bandan tersebut, ditaruhnya pin agar ujung bandana tidak terlepas. Tidak puas dengan itu, diambilnya lakban dan di putar-putarkan di atas bandana beberapa kali untuk menyakinkan agar tidak terlepas.
.....
Setelah selesai dengan bandana, Lia lalu memakaikan kacamata hitam agar tidak menimbulkan ke curigaan dari luar. Untungnya mobilnya memakai kaca film yang sangat gelap. Sebelum mobil di jalankan kembali, Lia memakaikan borgol di kedua tanganku yang di letakkan ke belakang badan. Dia lalu berkata.
.....
"Permainan belum di mulai ya, ini hanya tindakan preventif aja agar kerahasian tempat permainan tetap terjaga."Aku katakan, "Ok, aku ngerti. Bandananya kuat sih, longgarin sedikit dong!"Dia menjawab, "Ah kamu sexi sekali sih terlihat begitu. Kalau begini saja sudah membuatku bergairah, apalagi nanti kalau kamu sudah terikat?" Kudengar suaranya yang mengejekku ketika dia menjawab.
.....
Jam 7.45 kami sampai di tempat yang dituju. Pintu pagar lalu dibuka pembantunya dan mobil langsung menuju ke garasi. Lia keluar mobil dan lalu berkata ke pembantunya untuk membelikan beberapa makanan di pasar.Tidak lama kemudian, pembantunya pun pergi dan dia kembali ke garasi lalu membukakan pintu mobil dan berkata.
.....
"Aku suruh pembantuku pergi agar dia tidak melihat kami dalam keadaan seperti ini. Aku nggak mau orang lain tahu tentang ini."
.....
Lia pun lalu menuntun aku masuk ke rumahnya tanpa melepaskan penutup mata dan belenggu di tanganku. Setelah dia menempatkan aku pada sebuah kamar ruangan dan memintakan untuk duduk beristirahat sejenak.
.....
"Aku mau ambil tas dulu dimobil ya. Kamu tunggu aja dulu disini."
.....
Dia pun lalu berjalan pergi. Sekembalinya, Lia lalu melepaskan bandana yang penutup mataku, begitu pula dengan borgolnya. Aku mengucek-ngucek kedua bola mataku karena penglihatan yang buram selah tertutup beberapa saat. Lia lalu berkata.
.....
Cerita Dewasa - "Permainan baru akan dimulai dan sekarang aku akan mengikatmu. Jangan coba-coba kabur ya karena kalau iya, kamu akan merasakan hukumannya. Ayo sekarang lepas baju dan celanamu".
.....
Aku menurut saja sambil menunggu dengan berdebar-debar. Tidak semua kutanggalkan, hanya celana dalam yang masih menempel di badanku. Kumemohon padanya untuk tidak memintaku melepaskan CD ini. Dia pun setuju namun kemudian dia berkata.
.....
"Sekarang CD boleh tetap di tubuhmu tapi aku tidak janji apakah akan tetap terpakai sampai permainan ini selesai nantinya."
.....
Kegairahan yang sangat kurasakan sehingga penisku berdiri tegak dan keras. Aku sudah tak sabar menunggu untuk diikat olehnya. Lia lalu membuka lemari pakaian yang ada di ruangan tersebut dan kulihat dia mengambil sesuatu. Tak bisa terlihat dengan jelas apa yang diambilnya karena terhalang oleh tubuhnya. Dia lalu menuju kamar mandi dan beberapa saat kemudian keluar dan kulihat dia sudah berganti pakaian. Dia sekarang menggunakan gaun malam kimono, berwarna hitam dan tipis terbuat dari sutera dan tembus pandang. Terlihat jelas dari balik gaun malam yang anggun celana dalam yang menempel ditubuhnya. Kedua payudaranya sudah tidak lagi tertutup oleh BH.
.....
"Wau, cantik, anggun dan manis sekali kamu pakai itu. Maaf ya, kenapa nggak sekalian aja celana dalamnya dilepas?" gurauku."Dasar lelaki, brengsek dan kurang ajar banget sih loe. Tunggu aja nanti." Lia terlihat sebal dan emosi mendengar gurauanku.
.....
Sambil menahan emosi, dia lalu kembali ke lemari dan mengambil sesuatu. Terlihat beberapa selendang berwarna hitam, putih, biru dan merah tergenggam di tangannya. Selendang-selendang yang panjang-panjang dan terbuat dari kain sutera yang halus dan tipis.
.....
"Ayo, permainan sudah di mulai. Letakkan kedua tanganmu di belakang!" terdengar emosinya.
.....
Akupun menurut dan meletakkan kedua tanganku dibelakang badan. Terasa kulit jari-jarinya yang halus memegang ke dua tangan di belakang. Dirapatkannya kedua tanganku lalu selendang berwarna putih di lilitkan dengan kuat berputar berkali-kali mengelilingi pergelangan tanganku. Sekali-kali ditariknya kedua ujung selendang berlawan arah menguatkan ikatan itu. Setengah selendang sudah dililitkannya dipergelangan tanganku dan kemudian ia pindahkan lilitan selendang itu diantara rongga pergelanganku. Lilitan ini untuk mengunci ikatan agar tidak mudah dilepaskan. Setelah beberapa lilitan, ujung simpul kedua selendang itu ditarik berlawan arah memperkeras lilitan yang sudah terasa kuat dan lalu ia ikatankan sekencang-kencang.
.....
"Aduh, kuat sekali. Jangan terlalu keras dong nanti peredaran darahku bisa terganggu." tuturku pada Lia.
.....
Dia tidak memperdulikan perkataanku tadi. Untuk tidak memungkinkan ke dua ujung simpul di buka olehku, dia lalu menyatukan ke dua ujung simpul selendang itu dengan lakban.
.....
"Bagaimana rasanya terikat, ini baru permulaan. Aku masih mempunyai beberapa selendang dan tali-tali yang belum kupakaikan padamu" katanya.
.....
Kurasakan emosinya yang belum mereda. Kemudian diambilnya selendang kedua berwarna merah dan mengikatkannya di dua siku lenganku. Hal yang sama di lakukannya ketika Lia mengikat kedua pergelangan tangaku.
.....
"Aduh, sakit sekali. Tolong jangan terlalu keras" sapa aku ke Lia.
.....
Seperti sebelumnya, Lia tidak menghiraukan perkataanku dan terus menyelesaikan ikatannya. Keadaan terikat ini membuatku semakin bergairah dan terangsang. Penisku terasa sangat keras bagikan tembok menara.
.....
"Eeh kamu kelihatannya enjoy sekali ya diikat. Awas ya kalau spermamu sampai keluar sebelum aku mau. Kamu harus tahan itu, kalau tidak aku bisa sangat marah dan resikonya bisa bahaya.." katanya sambil mengejekku.
.....
Dia lalu kembali lagi ke lemari dan sekarang mengambil celana dalamnya serta di masukkannya ke mulutku. Di tekannya CD itu dalam-dalam ke rongga hingga menyentuh mulutku sehingga terasa sesak dan penuh sekali. Setelah itu, di ambilnya bandana yang tadi digunakan untuk menutup mataku dan dililitkan beberapa kali menutupi mulutku yang tersumbat celana dalamnya. Di ujung bandana itu dililitkan lakban memutar beberapa kali untuk memastikan bandana itu tidak terlepas. Ugh, ugh, ugh.. suara mulutku yang tersumbat terdengar mengatakan sesuatu padanya.
.....
"Kamu ngomong apa sih? Kalau mau ngomong yang jelas dong.." sapanya mengejekku."Aku belum selesai dengan kamu. Kakimu masih bebas dan tak mungkin kubiarkan."
.....
Diambilnya selendang hitam dan di lilitkanya ke kaki ku seperti yang di lakukan pada pergelangan tanganku. Setelah selesai dengan kaki, dia lalu melanjutkan mengikat ke dua lututku dengan selendang lainnya. Ikatan-ikatannya terasa sangat kuat. Tidak puas, dia kemudian mengambil tali dari dalam tas dan di ikatkannya di antara ke dua rongga kakiku dan lalu menariknya ke atas hingga menyentuh tanganku. Sakit sekali rasanya ketika kaki dan tanganku disatukan. Ia lalu lilitkannya tali itu beberapa kali dan sebelum mengikat ujung tali, ia tarik tali itu berlawanan arah sehingga ikatan terasa semakin kuat. Ugh, ugh, ugh.. teriakku menahan rasa sakit. Namun tidak tahu mengapa diriku begitu menyukai keadaan ini. Aku semakin bergairah dan terangsang.
.....
"Itu kan yang kamu katakan posisi hogtie" katanya sambil tersenyum mengejek kepadaku.
.....
Aku hanya dapat menggangguk menjawab sapaan Lia.
.....
"Apa yang harus kulakukan ke kamu sekarang yah, biar kupikirkan dulu deh sambil istirahat" sapanya."Kamu pernah bilang kalau kamu biasanya berusaha melepaskan ikatan yang membelenggumu, sekarang coba buktikan. Aku mau lihat. Aku beri waktu 30 menit."
.....
Lia pun lalu keluar kamar dan membiarkan diriku dalam keadaan terikat. Aku berusaha keras untuk melepaskan ikatan-ikatan yang membelenggu tangan dan kakiku. Beberapa kali kucoba namun sia-sia. Ikatannya sangat sulit kujangkau dengan jari-jari tanganku. Lia mengintip dan mengawasi dari sela-sela pintu kamar yang sengaja tidak di tutupnya. Lia kembali masuk ke dalam kamar pada saat aku sedang berusaha melepaskan ikatan untuk yang kesekian kalinya.
.....
"Silahkan saja kalau bisa. Ayo buktikan kalau memang kamu bisa. Ayo coba.." sapanya.
.....
Cerita Dewasa - Ia mengambil gunting dan kemudian berjalan menghampiri diriku lalu menggunting celana dalamku dan melepaskannya. Sekarang aku telanjang bulat tanpa ada satu helai bahanpun yang menempel.
.....
"Tadi aku minta kamu menahan ereksimu dan aku senang kamu bisa melakukannya. Sekarang aku mau kamu mengeluarkannya. Ayo, ayo keluarkan spermamu.." pintanya dengan suaranya yang mengejek.
.....
Aku tidak bisa berereksi walaupun aku sangat bergairah dan terangsang. Setelah beberapa saat tidak keluar, ia lalu menempelkan tangan halusnya di penisku dan kemudian mengocok-ngocok beberapa kali. Tak lama kemudian spermaku pun berhamburan di sekitar tempatku terbaring. Semprotan sperma yang sangat kencang kurasakan. Sebagian dari hemburan itu mengenai muka Lia.
.....
"Ha ha ha ha.." terdengarnya tertawa puas.
.....
Setelah itu kulihat paras mukanya berubah menjadi benci dan marah. Aku tak tahu apa sebabnya.
.....
"Kamu laki-laki memang sialan. Aku benci sama kaum semua."
.....
Plak, plak, plak.. terdengar suara tamparan Lia ke arah bokongku. Di ulanginya lagi tamparan tersebut berkali-kali. Aku tidak dapat berkata apa-apa dan membiarkan saja kejadian itu. Aku berteriak menahan sakit namun sia-sia belaka karena mulutku masih tersumpal.
.....
"Mau coba minta tolong? Ayo silahkan kalau kamu mampu dan bisa. Silahkan, ayo teriak sekencang-kencangnya.." bentaknya.
.....
Setelah itu Lia pun berhenti dan kulihat parasnya berubah menjadi sedih seperti sedang memikirkan nasib sial yang baru menimpanya. Tak kudari air mataku menetes merasa kasihan dan iba terhadapnya. Tak lama kemudian ia meninggalkanku sendiri di dalam ruangan.
.....
Seperti sebelumnya, akupun berusaha melepaskan ikatan-ikatan yang membelenggu diriku. Untuk kesekian kalinya aku gagal. Lama rasanya aku menunggunya. 30 menit sudah berlalu namun rasanya seperti beberapa jam. Lia pun kembali masuk ke ruangan namun sekarang raut mukanya sudah berubah cerah.
.....
"Apakah tangan dan kaki kamu terasa sakit?" tanyanya kepadaku.
.....
Aku mengangguk.
.....
Lanjutnya dia berkata, "Baik, kalau begitu akan aku buka semua ikatan itu."
.....
Dibukanya ikatan yang membelenggu kakiku dan kemudian lututku dan terakhir di siku lenganku. Dia tidak melepaskan ikatan di pergelangan tanganku dan sumpal yang membelenggu mulutku. Lia memintaku untuk duduk beristirahat. Lia lalu berjalan ke arah tas dan mengeluarkan isinya.
.....
"Aku hanya memberikan waktu sebentar untukmu beristirahat dan sekarang akan aku pasangkan tali-tali ini di tubuhmu sebanyak mungkin. Sengaja tak kulepaskan selendang pengikat tanganmu karena aku tidak mau terjadi hal-hal yang tidak kuharapkan."
.....
Dia pun kemudian berjalan mendekatiku. Dengan tangan masih terikat, Lia memintaku untuk berdiri dan berjalan ke ruangan lainnya. Dengan tuntunannya, akhirnya aku sampai di ruangan yang letaknya bersebelahan dengan ruang sebelumnya. Aku heran ketika melihat ada besi seperti huruf U terpasang di langit-langit kamar itu disertai tali panjang menggelantung di besi itu. Aku pun bertanya-tanya pada diriku untuk apa besi yang tergantung di langit-langit ruangan.
.....
Tanpa kusadari, Lia mendorong dan menjatuhkan tubuhku ke lantai dan mulai mengikat kaki, lutut paha dan siku tanganku dengan tali-tali tersebut. Di ikatkannya tali-tali tersebut sekuat-kuatnya dan pada ujung simpul tali di satukan serta di lakban agar tidak mudah di lepaskan olehku. Selendang pengikat tanganku tak dilepaskannya malah Lia mengikatkan seutas tali lagi dengan kuat pada tanganku yang sudah terikat. Selanjutnya, diambilnya tali yang sangat panjang kemudian mengikatkan tali tersebut ke seluruh tubuhku mulai dari pundak hingga ke ujung kaki. Tanganku sekarang sudah menyatu dengan badanku. Tidak ada ruang gerak dan terasa amat sesak. Dia lalu membisikkanku.
.....
"Apa yang kamu dapat lakukan sekarang? Kamu sudah menjadi milikku dan aku bebas melakukan apa saja yang aku mau. Kamu tidak bisa menolak. Yang hanya kamu bisa lakukan adalah pasrah dan menerima. Aku senang dengan keadaan ini."Aku meronta-ronta mencoba melepaskan atau paling tidak bisa mengendurkan tali-tali yang mengikat tubuhku. Tanpa kuduga beberapa tali mengendur tapi kejadian ini terlihat olehnya. Di buka kembali simpul tali itu kemudian ia tarik kedua simbul berlawanan arah lebih keras lagi sehingga membuat ikatan semakin kuat.
.....
"Coba-coba membebaskan diri ya? boleh saja kalau bisa. Semakin kamu coba untuk melepaskan tali-tali tersebut, semakin kuat ikatan akan kubuat." tuturnya.
.....
Lia kemudian keluar ruangan dan beberapa saat kembali lagi membawa gulungan plastik (wrap plastik).
.....
"Aku ada hadiah untukmu" sapa Lia. Ia lalu melanjutkan, "Kamu sekarang akan kuanggap sebagai makanan dan agar tetap segar, akan kamu akan kubungkus serta kusimpannya dengan baik".
.....
Disuruhnya aku untuk berdiri dan dia mengancam akan menghukumku lebih keras lagi jika aku terjatuh. Lia mulai membungkus diriku dengan wap plastik tersebut mulai dari leher hingga jari-jari kakiku. Beberapa kali aku hampir terjatuh namun aku berhasil mengatasinya. Aku tidak ingin hukuman yang lebih keras menimpaku jika aku terjatuh. Pengab dan sesak serta sempit rasanya seluruh tubuhku karena terbungkusnya plastik itu. Aku tidak berdaya dan berpikir apa lagi yang akan Lia perbuat terhadapku mengingat sudah tidak ada tempat lagi di badanku untuk diikat.
.....
Cerita Dewasa - Hampir setengah dari wrap plastik itu membungkus diriku. Kulihat di paras mukanya belum puas dengan apa yang sudah dilakukan terhadapku. Diambilnya sesuatu dari tas sebuah sabuk pendek dan lebar yang terbuat dari kulit serta di tengah-tengahnya terdapat suatu cincin besi. Di pasangkan sabuk kulit tersebut di kakiku kemudian ia gapai tali yang tergantung di langit-langit ruangan serta ia ikatkan pada cicin besi yang terdapat pada sabuk kulit tersebut.
.....
"Kamu akan merasakan sesuatu yang lain dari biasanya dan akan kubuat kamu melayang-layang di udara."
.....
Kakiku perlahan-lahan terangkat ke atas dan sebelum sepenuhnya kusadari perkataan Lia tadi, seluruh tubuhku tergantung dengan kaki di atas dan kepala dibawah.
.....
"Aduh lucunya deh kamu dengan posisi seperti itu. Apa yah yang kira-kira bisa kulakukan?" katanya sambil berpikir.
.....
Lalu diambilnya 2 buah handuk kecil dan di lilitkan di tangannya. Kemudian dipakainya kaos kaki di kedua tangannya.
.....
"Nah sekarang aku mau latihan tinju. Kamu akan kujadikan sasaran pukulan-pukulanku. Silahkan kalau mau berteriak sekuat-kuatnya untuk meminta tolong. Tidak akan ada orang yang akan mendengar" katanya.
.....
Lalu ia hempaskan beberapa pukulan ke perut dan belakang badanku. Augh, augh, augh.." aku mengeluh menahan sakit. Pukulan-pukulan tersebut tidak di hentikkannya malah semakin keras.
.....
"Kurang ajar, sialan, anjing kamu" teriaknya dengan paras muka yang penuh rasa kebencian.
.....
Selang beberapa lama, Lia menghentikan pukulannya dan terdengar isak tangisnya. Ia menutup matanya dengan kedua tangannya. Setelah itu iapun menyampiri diriku yang masih tergantung dan berkata.
.....
"Maafkan aku ya karena kamu telah menjadi sasaran emosionalku. Maaf ya.."
.....
Setelah itu Lia meninggalkan ruangan. Sudah cukup lama aku tergantung dengan posisi kepala di bawah dan aku mulai merasa pusing. Aku mencari-cari jam di ruangan itu dengan berusaha memputar-putarkan badanku. Kutemui sebuah jam kecil tergeletak di meja rias kamar tersebut. Waktu saat itu menunjukkan jam 2 siang. Sudah lebih dari 4 jam aku terikat. Tangan, siku, kaki dan lututku terasa sakit karena ikatan yang kuat. Kulihat Lia membuka pintu dan lalu menurunkanku dari gantungan itu. Setelah terbaring di lantai lalu dibukakannya plastik-platik pembungkus diriku dengan mengguntingnya. Setelah itu ia buka bandana dan mengeluarkan celana dalam yang sudah hampir 4 jam menyumbat mulutku.
.....
"Sakit sekali rasanya. Tolong bebaskan aku dari belenggu ini dong, tolong Lia. Aku lapar dan haus sekali" itulah kata-kata yang pertama kuucapkan ketika mulutku sudah bebas."Baik, tunggu dulu ya"
.....
Lia lalu keluar ruangan dan kemudian kembali lagi dengan makanan dan minuman. Di suapkan makanan ke mulutku dan di berikannya aku minuman.
.....
"Apakah tidak lebih baik kalau aku makan sendiri?" tanyaku kepadanya.
.....
Dia menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju sambil berkata.
.....
"Aku ingin melakukan sesuatu yang baik untukmu setelah kulakukan hal-hal yang menyakitimu. Aku sekarang ingin memanjakanmu. Ayo buka lagi mulutnya."
.....
Makananpun kukunyah dan rasa lapar serta haus sirna.
.....
"Lia, tolong dong bukakan tali-tali itu, sakit rasanya" pintaku.Dijawabnya, "Nggak sekarang ya. Kan sudah aku bilang kamu akan kuikat nggak sebentar. Aku masih senang dengan permainan ini."
.....
Terasa penisku mulai mengencang kembali setelah beberapa saat lemas karena ereksi pertama. Seteleah selesai makan, dia lalu mengambil sepatu kets nya serta melepaskan talinya. Lalu ia menghampiriku dan mengikat kuat-kuat penisku yang sedang keras dari ujung kepalanya hingga biji kemaluanku.
.....
"Aduh sakit sekali, jangan kencang-kencang dong," pintaku padanya, "Bagaimana nanti kalau aku mau kencing, kan nggak bisa kalau begini. Ayo dong jangan diikat" pintaku.
.....
Tidak kurasakan Lia melonggarkan ikatan tali sepatu itu malah ia teruskan sampai selesai. Setelah itu ia mainkan penisku dengan mengusapnya, menciumnya, mencetilnya dan lain-lainnya. Kurasakan kegairahan yang memuncak karena tindakan-tindakan Lia dan rasanya ereksiku sudah di ujung dan mau keluar tapi tidak bisa karena ikatan kuat di penisku. Setelah puas bermain-main, Lia memintaku untuk berdiri dan berjalan sambil berloncat-loncat mengarah ke tempat tidur. Aku tidak bisa berjalan karena kaki yang terikat. Sampai di tempat tidur Lia memintaku untuk berbaring dan beristirahat. Lia lalu kembali menyumpal mulutku dengan celana dalam dan bandana. Kemudian ia juga menutup mataku. Aku benar-benar dibuatnya tidak berdaya, tidak bisa melihat, tidak bisa berbicara, tidak bisa bebas menggerakkan tangan dan kakiku.
.....
"Selamat beristirahat. Tidurlah dan pulihkan tenagamu. Nanti sore akan kubangunkan."
.....
Karena lelah dan lemas, tak lama kemudian akupun tertidur pulas.
.....
"Bangun, bangun sudah sore" terdengar suara merdu di kupingku.
.....
Akupun menggerak-gerakkan badanku memberi tanda kepadanya aku sudah terjaga. Tak lama kemudian penutup mataku dilepaskan.
.....
"Selamat sore, mudah-mudahan kamu tidur nyenyak."
.....
Kulihat jam di meja menunjukkan pukul 5.30. Tanpa kusadari tali sepatu pengikat penisku telah dilepaskan olehnya, namun penisku masih tegang dan keras.
.....
"Ayo, sekarang kamu mandi" sambil menarik badanku berdiri dan ia lalu kemudian menuntunku ke kamar mandi.
.....
Cerita Dewasa - Seperti sebelumnya, aku harus berjalan dengan berloncat-loncat. Ditaruhnya cairan sabun mandi di tangannya dan kemudian ia mainkan penisku dengan mengocok-ngocok beberapa kali. Tak lama kemudian aku merasakan ereksi dan spermaku keluar dengan kerasnya ke lantai kamar mandi. Setelah itu Lia membukakan tali-tali pengikat tubuhku namun tidak tanganku. Ia lalu memandikanku. Setelah selesai ia mengeringkan badanku dengan handuk dan kemudian menuntunkun kembali keruangan semula. Lia lalu keluar ruangan dan berkata.
.....
"Aku mau menyiapkan makan malam dulu ya. Bersenang-senang saja kamu disitu sambil menonton TV."
.....
Dinyalakan TV yang ada di kamarnya dan di pilihnya channel HBO. Setengah jam berlalu Lia pun kembali keruangan dan memintaku untuk berjalan pergi ke ruang makan. Pintu-pintu rumah yang membatasi ruangan dalam dan kamar pembantu di kuncinya agar kejadian ini tidak diketahui oleh pembantunya. Di mintanya aku duduk di kursi makan dan ia lalu berkata.
.....
"Aku suapin kamu seperti tadi siang ya."
.....
Setelah selesai makan, Lia kembali menuntunku keruangan pertama aku terikat. Lalu ia bukakan ikatan tangan dibelakang badanku. Ia lalu memintaku untuk meletakkan kedua tangan di depan badanku dan mengikatnya kembali. Setelah itu ia memintaku untuk berbaring di tempat tidur kemudian menarik tanganku yang terikat ke atas kepala dan mengikatkanya pada lubang kayu di ujung tempat tidur.
.....
Mulutku lalu disumpalnya kembali tanpa menghiraukan permintaanku untuk tidak melakukannya. Setelah itu, ia lalu mengikat lutut dan kemudian kakiku. Diambilnya lagi seutas tali lalu ia ikatkan diantara kedua rongga kakiku dan menarikknya keujung bawah tempat tidur. Di ikatkannya tali itu pada sebuah lobang dan kemudian di tariknya sekencang-kencangnya sehingga seluruh badanku terasa tegang dari ujung tangan hingga kaki. Setelah itu diikatnya baik-baik tali itu. Dia lalu bermain-main dengan tubuhku sambil mengelitikkan badanku yang membuat aku tertawa terbahak-bahak. Lalu ia gelitikkan kakiku. Ia juga mainkan penisku sehingga menjadi tegang dan keras. Di raihnya tali sepatu dan diikatkan tali itu di penisku dengan kuat.
.....
Waktu sekarang menunjukkan jam 10.30 malam dan kulihat paras muka Lia yang kecapaian.
.....
"Aku capai dan lelah. Sekarang aku mau tidur tapi aku ingin ditemani, tidak mau sendiri malam ini."
.....
Aku meronta-ronta dan berteriak menandakan ketidaksetujuanku atas kejadian ini. Aku mau pulang dan tidak mau menginap disini. Aku melototkan mataku padanya memberi isyarat kalau aku sekarang marah padanya. Lia tidak perduli dan kemudian ia lalu matikan lampu kamar dan berkata.
.....
"Selamat malam. Tidur yang nyenyak ya. Maaf kalau kamu harus tidur dengan posisi terikat."
.....
Ia lalu mengecup dahi dan pipiku serta tidur disebelahku. Tak lama kemudian kudengar suaranya yang mendesus menandakan ia sudah tertidur dengan lelap. Aku kesal dengannya tapi tak berdaya untuk dapat melepaskan ikatan tali-tali ini. Akhirnya aku pasrah dan tak beberapa lama kemudian akupun tertidur. Aku tidak tahu jam berapa pada saat itu.
.....
Aku dibangunkan Lia keesokkan paginya dan kulihat jam menunjukkan pukul 7.30. Lia lalu melepaskan seluruh tali-tali dari tubuhku dan mencium kedua pipiku sambil mengatakan.
.....
Cerita Dewasa - "Terima kasih ya atas pengorbanan yang kamu berikan untukku. Perasaanku sekarang jauh lebih enak. Aku mau kita melakukannya lagi lain waktu dan seluruh peralatan-peralatan ini akan kusimpan baik-baik. Akan kutelpon kamu nanti ya!"Kujawab, "Tidak perlu sampai satu hari satu malam aku diikat dong, cukup untuk beberapa jam saja ok. Lain kali jangan gini ya. Aku sih senang banget dan sangat bergairah serta terangsang diikat cewek secantik kamu. Lain kali pastikan ikatan-ikatanmu lebih keras lagi karena pasti bisa akan aku buka" gurauku ke Lia.
.....
Lalu aku mandi pagi dan setelah itu Lia mengantarkanku kembali kerumah.
readmore »»  

Payudara Cewek ABG Merangsang Banget

Payudara Cewek Abg, Merangsang Banget ! - Nggak ada hal lain di dunia yang lebih indah daripada payudara cewek ini. Perhatikan baik - baik, setiap lekukan payudara cewek yang satu ini bakal akan membuat adrenalin kamu terpompa dan darah di tubuh kamu berdesir tidak karuan. Tidak perlu menyangkal jika memang hal itu yang kamu rasakan saat ini, sebagai pertanda bahwa kamu adalah seorang laki - laki sejati dan itu tak perlu diragukan lagi. Yang penting, jangan lakukan disini.. Buruan ke kamar mandi!! Cuci muka maksudnya..







readmore »»  

Cewek Facebook Asia Gaya Lesbi Terbaru

Cewek Facebook Asia Gaya Lesbi Terbaru
Cewek Facebook Asia Gaya Lesbi Terbaru - Biasanya para abg khususnya anak jaman sekarang
emang gayanya sudah sungguh luar biasa terkadang malah berbikini lesbian di upload ke situs dewasa , oh ya para sobat muda pernahkan anda melakukan hal yg sedemikin rupa uplod foto mesrah ke situs atau ke facebook kalo untuk admin sih egak pernah gan karna masih ngejomblo heheheheehhehehee tp admin sarankan kalo liat yang beginian jagan ditiru ya karna ini hanya kreasi warna warni internet saja oke ....



Bonus gan biar ngakak kwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwwkkwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww berlebihan ya gan maaf


readmore »»  

CERITA DEWASA - BERKAT TAGIHAN LISTRIK

Cerita Dewasa - Hai, saya ingin menceritakan pengalaman hebat saya di Singapore dan saya mohon agar alamat E-mail saya dirahasiakan mengingat cerita ini benar-benar terjadi dan orang yang berhubungan dengan saya di dalam cerita ini sering sekali membaca situs ini sehingga jika tidak dirahasiakan, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengenai nama dan lokasi peristiwa sudah saya samarkan, sehingga orang yang berhubungan tidak akan mengetahuinya. Mengenai siapa saya, saya rasa semua pembaca sudah mengenal saya karena saya telah banyak sekali kontribusi cerita ke situs ini dan salah satunya adalah GAIRAH PANTI ASUHAN.




Saat ini saya tinggal kost di salah satu apartemen di Singapore dan rumah kost itu dikelola oleh seorang ibu yang tentunya belum pernah menikah dan saya sendiri tidak mengerti mengapa dia berbuat demikian. Saya pernah sekali menanyakan alasan mengapa dia masih single dan dia menjawab bahwa dia sibuk sekali dalam bisnisnya sehigga tidak berpikir untuk memiliki keluarga.Kadang-kadang saya pernah iseng-iseng apakah yang dia lakukan jika dia sedang menginginkan seks dan saya sangat terkejut dikala dia menjelaskan bahwa dia sangat senang sekali bermasturbasi di kamar mandi apalagi di rumah pribadinya (dia tidak tinggal dengan saya), dia hanya tinggal dengan ibunya yang sudah sangat tua dan buta serta pembantunya yang masih berusia 15 tahun dan berasal dari Indonesia juga.
.....
Cerita Dewasa - Suatu hari saya menjawab telepon genggam saya karena saya sedang ditelepon seseorang dan saya mengira bahwa itu berasal dari orang tua saya yang berada di Jakarta tetapi berhubung nomor telepon asing yang tercetak di layar HP membuat saya sadar bahwa orang tersebut juga berada di Singapore. Ternyata, itu adalah ibu kost saya yang menelpon saya untuk mengomel-ngomel dengan alasan tagihan listrik dan airnya naik drastis sehingga saya menjadi merasa bersalah. Saya memutuskan pergi ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempat tinggal saya untuk diskusi mengenai jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
.....
Setelah menggunakan MRT dan bis, akhirnya sampailah di sebuah rumah yang sangat mewah. Saya akhirnya masuk ke rumah besar itu dan saya dipersilakan duduk dan ibu kost yang bernama Helen itu menyuruh pembantunya yang bernama Sutini untuk membuat orange juice untukku. Tak beberapa lama kemudian, dia memberikan saya beberapa lembar kertas yang berisi tagihan listrik dan airnya dan dia kembali sedih ketika melihat jumlah tagihan tersebut. Saya juga tidak tahu apakah saya sedang sadar ataupun tidak, saya langsung memeluk Tante Helen yang sudah saya anggap sebagai tante saya sendiri dan secara refleks, saya mulai mengelus-elus rambut pendeknya. Rupanya tindakan tidak sadar saya membuat respon yang saya tidak saya duga sama sekali. Dia mencium bibir saya dengan mesra dan mengajak saya pergi ke ruangan tidurnya yang tidak jauh dari tempat kami berciuman barusan.
.....
Setelah saya sudah berada di dalam kamarnya, dia langsung menyerang saya dan menciumi saya. Dia akhirnya bercerita mengapa dia begitu terangsang pada saya. Sesudah dia meneleponku beberapa menit yang lalu, sebenarnya dia sedang masturbasi dan kedatangan saya menganggunya sehingga dia menghukum saya untuk memuaskannya. Saya sangat senang sekali sehingga tanpa menghilangkan kesempatan seumur hidup, apalagi saya belum pernah bercinta dengan wanita setengah baya. Saya langsung membuka seluruh busananya berhubung hawa nafsu saya sudah berada di ubun-ubun, apalagi sebelum saya ke rumahnya, saya melihat cewek cewek seksi di MRT dan bis yang membangkitkan gairah seksual saya.
.....
Setelah dia telanjang bulat, saya langsung mengulum payudaranya dengan penuh nafsu sementara tangan saya menggerayangi daerah sekitar liang kenikmatannya sehingga makin lama liang itu makin basah dan suara mendesahnya semakin keras. Sambil menyebut namaku dan mengelus-elus rambutku, dia membuka mulutnya dan seakan-akan dia menikmati sekali permainan jari-jariku di dalam liang senggamanya. "Joee, you are so great", katanya di dalam desahan yang membuat saya menjadi semakin terangsang.
.....
Setelah saya mengulum payudaranya, saya mulai mendekati liang senggamanya dan dengan gilanya, saya mulai menjilati cairan wanita di sekitar kelaminnya sehingga dia mendesah-desah tidak karuan. Sambil terus menekan kepala saya sehingga kepala saya menjadi tenggelam di dalam selangkangannya sehingga saya menjadi kesulitan bernafas untuk sementara waktu, dia terus mengucapkan kata-kata vulgar yang membuat saya semakin terangsang.
.....
Akhirnya permainan oral kami hentikan dan saya mulai menyiapkan kejantanan saya yang sudah tegak menantang dan tanpa aba-aba dari siapapun, saya langsung menancapkan batang kemaluan saya ke dalam liang sorganya yang sudah basah dengan cairan kewanitaannya. "Bless.." masuknya kejantananku membuat dia menjadi mendesah dan saya sungguh kaget karena liangnya mengeluarkan darah perawannya dan di dalam hati, saya sungguh tidak percaya bahwa wanita berusia 37 tahun masih perawan. Saya kemudian menggenjot tubuhnya sehingga dia makin hot saja berteriak dan mendesah dan sesekali dia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan karena menerima hujaman senjataku yang tentunya sangat dia idam-idamkan.
.....
Dengan ganasnya, dia menarik saya yang masih meliuk-liuk karena saya sendiri sedang merasakan kenikmatan bersenggama dengan wanita berusia 37 tahun. Dia langsung menciumi bibir saya dengan ganasnya dan memeluk saya dan tak lama kemudian, dia bergetar hebat karena ternyata dia sudah mencapai klimaksnya yang maha dahsyat karena dia bergetar hebat selama dua menit sehingga batang kemaluan saya menjadi sangat nikmat dan seperti dipijit-pijit oleh sesuatu yang maha enak. Klimaksnya dia membuat tubuhnya lelah tetapi bagaimana dengan saya? Saya berpikir bahwa ini cewek pasti egois sekali sehingga tidak ada laki-laki yang mengawininya. Akhirnya saya mencari pelampiasan sendiri. Sambil melihat liang kewanitaannya yang dipenuhi oleh cairan nikmatnya, saya mengocok batang kemaluan saya sendiri untuk mencapai target kepuasan.
.....
Cerita Dewasa - Di saat saya sedang masturbasi, tiba-tiba masuklah Sutini ke dalam kamarnya dan dia sungguh kaget ketika melihat nyonyanya dalam keadaan tertidur dengan tubuh telanjang bulat. Melihat itu, dia merasa malu dan ia ingin keluar kamar dan dengan penuh kecepatan, saya langsung menutup pintu kamar sehingga dia tidak bisa keluar dan dia berkata kepadaku, "Tuan, apa yang Tuan lakukan kepada saya.. jangan, Tuan.." Saya tidak peduli dengan apa yang dia teriakkan. Saya langsung menyerbunya sehingga akhirnya kami sama-sama terjatuh ke ranjang yang tidak jauh dari pintu. Saya menciumnya dan kata-kata jangannya telah berubah menjadi kata-kata memohon karena dia menceritakan bahwa dia mengintip segala aktifitas yang sedang kami lakukan tadi sehingga dia ingin sekali menikmati batang kemaluan saya. Tanpa disuruh, dia langsung mendekati batang kemaluan saya yang masih tegang dan dia langsung menjilatinya dengan penuh nafsu sementara saya dengan nafsunya memasukkan jari-jari saya ke dalam celana pendeknya dan memainkan jari-jari saya di sekitar kelaminnya sehingga dia semakin mendesah-desah seperti cacing yang kepanasan.
.....
Nampaknya permainan ini disaksikan kembali oleh Tante Helen dan dia kemudian memanggil kami berdua dengan penuh amarah. Mendengar teriakan nyonyanya, Sutini menjadi sangat malu dan langsung berdiri dan menundukkan kepalanya. Melihat Sutini ketakutan, Tante Helen langsung mendekati Sutini dan langsung menciumnya dan dibalas oleh Sutini dengan penuh birahi. Kemudian, Tante Helen menyuruh saya berbaring dan selanjutnya dia menyuruh Sutini untuk duduk di atas tubuh saya. Sutini makin tidak mengerti apa yang akan terjadi tetapi dia tetap saja menuruti perintah nyonyanya. Dia duduk di atas tubuh saya dan Tante Helen menyuruh saya untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam liang kelamin pembantunya. Saya menurutinya dengan penuh kesenangan, saya langsung kembali menancapkan batang kemaluan saya sehingga membuat Sutini menjadi kesakitan tetapi Tante Helen menyuruhnya untuk ditahan. Sutini menuruti perintah nyonyanya dan sekarang dia dengan refleks menggoyang-goyangkan tubuhnya sehingga kami berdua menjadi terhanyut dalam kenikmatan tiada tara itu.
.....
Tante Helen hanya tersenyum melihat saya menyetubuhi pembantunya yang sangat montok dan dia sekarang mulai mendekati Sutini dan menyuruh Sutini untuk menjilati liang kewanitaannya yang berada di depan dirinya. Dengan gilanya, dia menjilati liang kewanitaan Tante Helen sehingga Tante Helen kembali mendesah dengan gilanya.
.....
Melihat adegan yang begitu erotis tersebut, saya menjadi sangat terangsang dan mempercepat gerakan saya sehingga sepertinya batang kemaluan saya yang berada di dalam liang kewanitaan Sutini sedang mengaduk-aduk liangnya dan menyodok-nyodok rahimnya. Kami menjadi terhanyut oleh adegan yang sedang kami nikmati bersama dan hal itu berlangsung selama 15 menit karena tak lama kemudian, Tante Helen berteriak dengan penuh gila karena dia merasakan kenikmatan kedua disaat liang kewanitaannya dijilati oleh lidah kecil Sutini sementara Sutini disaat yang bersamaan dengan klimaksnya Tante Helen juga bergetar hebat karena dia sedang mengalami puncak kenikmatan yang baru saja dia rasakan dan tentunya ini merupakan pengalaman pertamanya karena batang kemaluan saya dialiri oleh cairan kewanitaannya dan darah perawannya. Saya melihat Sutini nampaknya lelah sekali setelah merasakan kenikmatan maha dahsyat itu tetapi saya tidak mengijinkan untuk menghentikan permainannya karena saya masih belum klimaks.
.....
Saya kemudian menyuruh Sutini untuk gantian berbaring menggantikan posisi saya dan ketika dia sudah berbaring, saya langsung menancapkan batang kemaluan saya ke dalam liang kenikmatannya dan diiringi oleh teriakan yang bercampur dengan desahan. Saya terus menggenjot tubuhnya selama sepuluh menit dan saya merasakan bahwa saya ingin mengeluarkan kenikmatan saya. Saya berkata kepadanya bahwa cairan laki-laki sangat nikmat jika menyemprot ke dalam liang kewanitaannya sehingga dia memohon pada saya untuk menyemprotkan cairan laki-laki saya ke dalam liang senggamanya. "Ouchh.. ahh.." aku berteriak dengan penuh kenikmatan dan bergetar selama tiga menit dan disaat yang bersamaan, saya melihat Sutini sepertinya merasakan kenikmatan kedua dan kami rupanya klimaks secara bersamaan.
.....
Akhirnya saya roboh karena kecapaian dan saya memeluk kedua wanita itu dan sebelumnya memberikan ciuman kepada mereka dengan mesranya. Setelah kejadian itu, Tante Helen kemudian berkata kepada saya, "Next time if you make abuse of my electricity or water, I am gonna punish you with this way.." katanya dengan manja. Di dalam pikiran saya, jika hukumannya begitu nikmat, lain kali saya akan menyalakan listrik 24 jam saja kali ya supaya dia bisa menyetubuhi saya 24 jam, pikirku dengan senyum kepadanya. Disaat dia menjelaskan hukumannya kepadaku, Sutini mohon diri untuk meneruskan pekerjaanya di dapur dan sebelum dia keluar, saya mencium pipinya dengan mesra sebagai tanda terima kasih.
.....
Cerita Dewasa - Setelah saya menciumnya, saya berkata kepada Tante Helen bagaimana jika Sutini hamil karena sperma saya yang masuk ke dalam tubuhnya dan dia dengan senangnya menjawab, "I'll take care of her, honey.. do you know that I am expecting child" mendengar pernyataan itu, leganya hatiku dan aku meninggalkan rumahnya dengan penuh kepuasan.

readmore »»  

CERITA DEWASA - BERPACU DALAM NAFSU PART 1

Cerita Dewasa - Perjalanan Bisnis ke Surabaya sebenarnya sungguh menyenangkan, karena akan ketemu dengan sobat lama yang sudah lama kutinggalkan, sayangnya suamiku Hendra tidak bisa menemaniku karena kesibukannya.




Dengan ditemani Andi, salah seorang kepercayaanku, kami terbang dengan flight sore supaya bisa istirahat dan besok bisa meeting dalam keadaan fresh dan tidak loyo karena harus bangun pagi pagi buta, mengingat meeting besok aku perkirakan akan berlangsung cukup alot karena menyangkut negosiasi dan kontrak, disamping itu meeting dengan Pak Reza, calon clien, jadwalnya jam 10:00 pagi.Pukul 19:00 kami check in di Sheraton Hotel, setelah menyelesaikan administrasinya kami langsung masuk ke kamar masing masing untuk istirahat.
.....
Kurendam tubuhku di bathtub dengan air hangat untuk melepas rasa penat setelah seharian meeting di kantor menyiapkan bahan meeting untuk besok. Cukup lama aku di kamar mandi hingga kudengar HP ku berbunyi, tapi tak kuperhatikan, paling juga suamiku yang lagi kesepian di rumah, pikirku.
.....
Cerita Dewasa - Setelah puas merendam diri, kukeringkan tubuhku dengan handuk menuju ke kamar. Kukenakan pakaian santai, celana jeans straight dan kaos ketat full press body tanpa lengan hingga lekuk tubuhku tercetak jelas, kupandangi penampilanku di kaca, dadaku kelihatan padat dan menantang, cukup attraktif, di usiaku yang 32 tahun pasti orang akan mengira aku masih berumur sekitar 27 tahun.
.....
Kutelepon ke rumah dan HP suamiku, tapi keduanya tidak ada yang jawab, lalu kuhubungi kamar Andi yang nginap tepat di sebelah, idem ditto. Aku teringat miss call di HP-ku, ternyata si Rio, gigolo langgananku di Jakarta, kuhubungi dia.
.....
"hallo sayang, tadi telepon ya" sapaku"mbak Lily, ketemu yok, aku udah kangen nih, kita pesta yok, ntar aku yang nyiapin pesertanya, pasti oke deh mbak" suara dari ujung merajuk"pesta apaan?""pesta asik deh, dijamin puas, Mbak Cuma sediakan tempatnya saja, lainnya serahkan ke Rio, pasti beres, aku jamin mbak" bujuknya"emang berapa orang" tanyaku penasaran"rencanaku sih aku dengan dua temanku, lainnya terserah mbak, jaminan kepuasannya Rio deh mbak""asik juga sih, sayang aku lagi di Surabaya nih, bagaimana kalo sekembalinya aku nanti""wah sayang juga sih mbak, aku lagi kangen sekarang nih""simpan saja dulu ya sayang, ntar pasti aku kabari sekembaliku nanti""baiklah mbak, jangan lupa ya""aku nggak akan lupa kok sayang, eh kamu punya teman di Surabaya nggak?" tanyaku ketika tiba tiba kurasakan gairahku naik mendengar rencana pestanya Rio."Nah kan bikin pesta di Surabaya" ada nada kecewa di suaranya"gimana punya nggak, aku perlu malam ini saja""ada sih, biar dia hubungi Mbak nanti, nginapnya dimana sih?""kamu tahu kan seleraku, jangan asal ngasih ntar aku kecewa""garansi deh mbak"
.....
Kumatikan HP setelah memberitahukan hotel dan kamarku, lalu aku ke lobby sendirian, masih sore, pikirku setelah melihat jam tanganku masih pukul 21:00 tapi cukup telat untuk makan malam.
.....
Cukup banyak tamu yang makan malam, kuambil meja agak pojok menghadap ke pintu sehingga aku bisa mengamati tamu yang masuk. Ketika menunggu pesanan makanan aku melihat Pak Reza sedang makan bersama seorang temannya, maka kuhampiri dan kusapa dia.
.....
"malam Bapak, apa kabar?" sapaku sambil menyalami dia"eh Mbak Lily, kapan datang, kenalin ini Pak Edwin buyer kita yang akan meng-export barang kita ke Cina" sambut Pak Reza, aku menyalami Pak Edwin dengan hangat."silahkan duduk, gabung saja dengan kami, biar lebih rame, siapa tahu kita tak perlu lagi meeting besok" kelakar Pak Edwin dengan ramah."terima kasih Pak, wah kebetulan kita bertemu di sini, kan aku nginap di hotel ini" jawabku lalu duduk bergabung dengan mereka.
.....
Kami pun bercakap ringan sambil makan malam, hingga aku tahu kalau Pak Edwin dan Pak Reza ternyata sobat lama yang selalu berbagi dalam suka dan duka, meskipun kelihatannya Pak Reza lebih tua, menurut taksiranku sekitar 45 tahun, sementara Pak Edwin, seorang chinesse, mungkin usianya tidak lebih dari 40 tahun, maximum 37 tahun perkiraanku. Setelah selesai makan malam, aku pesan red wine kesukaanku, sementara mereka memesan minuman lain yang aku tidak terlalu perhatikan.
.....
"Bagaimana dengan besok, everything is oke?" Tanya Pak Reza"Untuk Bapak aku siapkan yang spesial, kalau tahu bapak ada disini pasti kubawa proposalku tadi" kelakarku sambil tersenyum melirik Pak Edwin, si cina ganteng itu.Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 22:30, cukup lama juga kita ngobrol dan entah sudah berapa gelas red wine yang sudah meluncur membasahi tenggorokanku hingga kepalaku agak berat, tak pernah aku minum wine sebanyak ini, pengaruh alcohol sepertinya sudah menyerangku. Tamu sudah tidak banyak lagi disekitar kami. Kupanggil waitres untuk menyelesaikan pembayaran yang di charge ke kamarku.
.....
Kamipun beranjak hendak pulang ketika tiba tiba kepalaku terasa berat dan badanku terhuyung ke Pak Edwin, Pak Reza sudah duluan pergi ketika Pak Edwin memeluk dan membimbingku ke lift menuju kamar, aku sendiri sudah diantara sadar dan tidak, ketika Pak Edwin mengambil tas tanganku dan mengambil kunci kamar lalu membukanya.Dengan hati hati Pak Edwin merebahkan tubuhku di ranjang, dilepasnya sepatu hak tinggiku dan perlahan membetulkan posisi tubuhku, aku sudah tak ingat selanjutnya.
.....
Kesadaranku tiba tiba timbul ketika kurasakan dadaku sesak dan ada kegelian bercampur nikmat di antara putingku, kubuka mataku dengan berat dan ternyata Pak Edwin sedang menindih tubuhku sambil mengulumi kedua putingku secara bergantian, tubuhku sudah telanjang, entah kapan dia melepasnya begitu juga Pak Edwin yang hanya memakai celana dalam.
.....
Cerita Dewasa - Bukannya berontak setelah kesadaranku timbul tapi malah mendesah kenikmatan, kuremas rambut kepala Pak Edwin yang masih bermain di kedua buah dadaku. Tangannya mulai mempermainkan selangkanganku, entah kapan dia mulai menjamah tubuhku tapi kurasakan vaginaku sudah basah, aku Cuma mendesah desah dalam kenikmatan.
.....
"sshh.. eehh.. eegghh" desahku membuat Pak Edwin makin bergairah, dia kemudian mencium bibirku dan kubalas dengan penuh gairah. Kuraba selangkangannya dan kudapati tonjolan mengeras di balik celananya, cukup besar pikirku. Sambil berciuman, kubuka celana dalamnya. Dia menghentikan ciumannya untuk melepas hingga telanjang, ternyata penisnya yang tegang tidak sedasyat yang aku bayangkan, meski diameternya besar tapi tidak terlalu panjang, paling sepanjang genggamanku, dan lagi belum disunat, ada rasa sedikit kecewa di hatiku, tapi tak kutunjukkan.
.....
Dia kembali menindih tubuhku, diciuminya leherku sambil mempermainkan lidahnya sepanjang leher dan pundakku, lalu turun dan berputar putar di buah dadaku, putingku tak lepas dari jilatannya yang ganas, jilatannya lalu beralih ke perut terus ke paha dan mempermainkan lututku, ternyata jilatan di lutut yang tak pernah kualami menimbulkan kenikmatan tersendiri. Daerah selangkangan adalah terminal terakhir dari lidahnya, dia mempermainkan klitoris dan bibir vaginaku sambil jari tangannya mulai mengocok vaginaku.
.....
"sshh.. eegghh.. eehhmm.. ya Pak..truss Pak" desahku merasakan kenikmatan dari jilatan dan kocokan jari Pak Edwin. Pak Edwin kembali ke atasku, kakinya dikangkangkan di dadaku sambil menyodorkan penisnya, biasanya aku tak mau mengulum penis pada kesempatan pertama, tapi kali ini entah karena masih terrpengaruh alcohol atau karena aku terlalu terangsang, maka kuterima saja penisnya di mulutku. Kupermainkan ujung kepalanya dengan lidah lalu turun ke batang penis, kemudian tak lupa kantung bolanya dan terakhir kumasukkan penis itu ke dalam mulutku, cukup kesulitan juga aku mengulum penisnya karena batang itu memang besar.
.....
Dia mengocok mulutku dengan penisnya selama beberapa saat, cukup kewalahan juga aku menghadapi kocokannya untung, tidak berlangsung lama. Pak Edwin kembali berada diantara kakiku, disapukannya penisnya ke bibir vaginaku lalu mendorong tanpa kesulitan berarti hingga melesaklah penis itu ke vaginaku semua, aku merasa masih banyak ruang kosong di bagian dalam vaginaku meski di bagian luarnya terasa penuh oleh besarnya batang penis Pak Edwin.
.....
"ehh.. sshh.. eeghghgh" aku mulai mendesah ketika Pak Edwin mulai mengocokkan penisnya, dengan cepat dia mengocokku seperti piston pada mesin mobil yang tancap gas, ada perbedaan rasa atas kocokan pada penis yang tidak disunat itu, gesekan pada dinding vaginaku kurang greger, tapi tak mengurangi kenikmatan malahan menambah pengalaman, tanpa ampun pantatnya turun naik di atas tubuhku sambil menciumi leher jenjangku, kurasakan kenikmatan dari kocokannya dan kegelian di leherku.
.....
Pak Edwin menaikkan tubuhnya dan bertumpu pada lutut dia mengocokku, dengan posisi seperti ini aku bisa melihat expresi wajahnya yang kemerahan dibakar nafsu, tampak sekali rona merah diwajahnya karena kulitnya yang putih tipikal orang cina, wajah gantengnya bersemu kemerahan. Kutarik wajahnya dan kucium bibirnya karena gemas, kocokannya makin cepat dan keras, keringat sudah membasahi tubuhnya meski belum terlalu lama kami bercinta. Kugoyangkan pantatku mengimbangi gerakannya, ternyata itu membuat dia melambung ke atas dan menyemprotlah spermanya di vaginaku, kepala penisnya kurasakan membesar dan menekan dinding vaginaku, denyutnya sampai terasa di bibir vaginaku, lalu dia terkulai lemas setelah menyemprotkan spermanya hingga habis.
.....
Agak kecewa juga aku dibuatnya karena aku bahkan belum sempat merasakan sensasi yang lebih tinggi, terlalu cepat bagiku, tak lebih dari sepuluh menit."sorry aku duluan" bisiknya di telingaku sambil tubuhnya ditengkurapkan di atas tubuhku."nggak apa kok, ntar lagi" kataku menghibur diri sendiri, kudorong tubuhnya dan dia rebah disampingku, dipeluknya tubuhku, dengan tetap telanjang kami berpelukan, napasnya masih menderu deru.Aku berdiri mengambil Marlboro putih dari tas tanganku, kunyalakan dan kuhisap dalam dalam dan kuhembuskan dengan keras untuk menutup kekesalan diriku.
.....
"I need another cock" pikirku kalutKulihat di HP ada SMS dari Rio dengan pesan "namanya Rino, akan menghubungi mbak, dari Rio"Jarum jam sudah menunjukkan 23:20, berarti cukup lama aku tadi tidak sadarkan diri sampai akhirnya "dibangunkan" Pak Edwin, kulihat Pak Edwin sudah terlelap kecapekan, kupandangi dia, dengan postur tubuh yang cukup atletis dan wajah yang ganteng sungguh sayang dia tidak bisa bertahan lama, pikirku.
.....
Kunyalakan Marlboro kedua untuk menurunkan birahiku yang masih tinggi setelah setelah mendapat rangsangan yang tak tuntas, lalu kucuci vaginaku dari sperma Edwin, kalau tidak ingat menjaga wibawa seorang boss, sudah kuminta si Andi menemaniku malam ini, tapi ketepis angan itu karena akan merusak hubungan kerjaku dengannya.Kulayangkan pandanganku keluar, gemerlap lampu Kota Surabaya masih kukenali meski sudah bertahun tahun kutinggalkan. Kalau tidak ada Pak Edwin mungkin sudah kuhubungi Rio untuk segera mengirim Rino kemari, tapi aku jadi nggak enak sama dia.
.....
Cerita Dewasa - Ketika akan kunyalakan batang rokok ketiga, kudengar bel pintu berbunyi, agak kaget juga ada tamu malam malam begini, kuintip dari lubang intip di pintu, berdiri sosok laki laki tegap dengan wajah ganteng seganteng Antonio Banderas, maka kukenakan piyama dan kubuka pintu tanpa melepaskan rantai pengamannya.
.....
"mbak Lily? saya Rino temannya Rio" sapanyaAgak bingung juga aku, disatu sisi aku membutuhkannya apalagi dengan penampilan dia yang begitu sexy sementara di sisi lain masih ada Pak Edwin di ranjang."Sebentar ya" kataku menutup pintu kembali, terus terang aku nggak tahu bagaimana menentukan sikap, sebenarnya aku nggak keberatan melayani mereka berdua malah itu yang aku harapkan tapi bagaimana dengan Pak Edwin, rekanan bisnis yang baru beberapa jam yang lalu aku kenal, tentu aku harus menjaga citraku sebagai seorang bisnis women professional, aku bingung memikirkannya."kudengar ada bel pintu, ada tamu kali" kata Pak Edwin dari ranjang"eh..anu..enggak kok Pak" jawabku kaget agak terbata"jangan panggil Pak kalau suasana begini, apalagi dengan apa yang baru saja terjadi, panggil Edwin atau Koh Edwin saja, toh hanya beberapa tahun lebih tua""iya teman lama, nggak penting sih, tapi kalau bapak keberatan aku suruh dia pulang biar besok dia kesini lagi" kataku"ah nggak pa pa kok, santai saja" jawabnya ringan.
.....
Aku kembali membuka pintu tapi aku yang keluar menemui dia di depan pintu, kini kulihat jelas postur tubuhnya yang tinggi dan atletis, usia paling banter 26 tahun, makin membuat aku kepanasan.
.....
"di dalam ada rekanku, bilang aja kamu teman lama dan apapun yang terjadi nanti suka atau nggak suka kamu harus terima bahkan kalau aku memintamu untuk pulang tanpa melakukan apa apa kamu harus nurut, besok aku telepon lagi, aku mohon pengertianmu" kataku pada Rino tegas."Nggak apa mbak, aku ikuti saja permainan Mbak Lily, aku percaya sama Rio dan aku orangnya easy going kok mbak, pandai membawa diri" katanya lalu kupersilahkan masuk.Kulihat Edwin masih berbaring di ranjang dengan bertutupkan selimut. Aku jadi canggung diantara dua laki laki yang baru kukenal ini sampai lupa mengenalkan mereka berdua, basa basi kutawari Rino minuman, tiba tiba Edwin bangkit dari ranjang dan dengan tetap telanjang dia ke kamar mandi. Aku kaget lalu melihat ke Rino yang hanya dibalas dengan senyuman nakal.
.....
"wah ngganggu nih" celetuk Rino"ah enggak udah selesai kok"jawabku singkat"baru akan mulai lagi, kamu boleh tinggal atau ikutan atau pergi terserah kamu, tapi itu tergantung sama Lily" teriak Edwin dari kamar mandi, entah basa basi atau bercanda atau serius aku nggak tau."Rio udah cerita sama aku mengenai mbak" bisik Rino pelan supaya tidak terdengar Edwin.
.....
Edwin keluar dari kamar mandi dengan tetap telanjang, dia mendekatiku menarikku dalam pelukannya lalu mencium bibirku, tanpa mempedulikan keberadaan Rino dia melorotkan piyamaku hingga aku telanjang di depan mereka berdua. Kami kembali berpelukan dan berciuman, tangan Edwin mulai menjamah buah dadaku, meraba raba dan meremasnya. Ciumannya turun ke leherku hingga aku mendongak kegelian, kemudian Edwin mengulum putingku secara bergantian, kuremas remas rambutnya yang terbenam di kedua buah dadaku.
.....
Kulihat Rino masih tetap duduk di kursi, entah kapan dia melepas baju tapi kini dia hanya mengenakan celana dalam mini merahnya, benjolan dibaliknya sungguh besar seakan celana dalamnya tak mampu menampung kebesarannya.Badannya begitu atletis tanpa lemak di perut menambah ke-sexy-annya. Melihat potongan tubuhnya berahiku menjadi cepat naik disamping rangsangan dan serbuan dari Edwin di seluruh tubuhku, kupejamkan mataku sambil menikmati cumbuan Edwin.
.....
Ketika jilatan Edwin mencapai selangkanganku, kuraskan pelukan dan rabaan di kedua buah dadaku dari belakang, kubuka mataku ternyata Edwin sedang sibuk di selangkanganku dan Rino berada di belakangku. Sambil meraba raba Rino menciumi tengkuk dan menjilati telingaku membuat aku menggelinjang kegelian mendapat rangsangan atas bawah depan belakang secara bersamaan, terutama yang dari Rino lebih menarik konsentrasiku.
.....
Mereka merebahkan tubuhku di ranjang, Edwin tetap berkutat di vaginaku sementara Rino beralih mengulum putingku dari kiri ke kanan. Kugapai penis Rino yang menegang, agak kaget juga mendapati kenyataan bahwa penisnya lebih panjang, hampir dua kali punya Edwin meski batangnya tidak sebesar dia, tapi bentuknya yang lurus ke depan dan kepalanya yang besar membuat aku semakin ingin cepat menikmatinya, kukocok kocok untuk mendapatkan ketegangan maximum dari penisnya.Edwin membalikkan tubuhku dan memintaku pada posisi doggie, Rino secara otomatis menempatkan dirinya di depanku hingga posisi penisnya tepat menghadap ke mukaku persisnya ke mulutku.
.....
Untuk kedua kalinya Edwin melesakkan penisnya ke vaginaku dan langsung menyodok dengan keras hingga penis Rino menyentuh pipiku. Kuremas penis itu ketika Edwin dengan gairahnya mengobok obok vaginaku. Tanpa sadar karena terpengaruh kenikmatan yang diberikan Edwin, kujilati Penis Rino dalam genggamanku dan akhirnya kukulum juga ketika Edwin menghentakkan tubuhnya ke pantatku, meski tidak sampai menyentuh dinding terdalam vaginaku tapi kurasakan kenikmatan demi kenikmatan pada setiap kocokannya. Kukulum penis Rino dengan gairah segairah kocokan Edwin padaku, Rino memegang kepalaku dan menekan dalam dalam sehingga penisnya masuk lebih dalam ke mulutku meski tidak semuanya tertanam di dalam. Sambil mengocok tangan Edwin meraba raba punggungku hingga ke dadaku, sementara Rino tak pernah memberiku peluang untuk melepaskan penisnya dari mulutku.
.....
"eegghhmm.. eegghh" desahku dari hidung karena mulutku tersumbat penis Edwin.Tak lama kemudian Edwin menghentikan kocokannya dan mengeluakan penisnya dari vaginaku meski belum kurasakan orgasmenya, Rino lalu menggantikan posisi Edwin, dengan mudahnya dia melesakkan penisnya hingga masuk semua karena memang batangnya lebih kecil dari penis Edwin, kini ini kurasakan dinding bagian dalam vaginaku tersentuh, ada perasaan menggelitik ketika penis Rino menyentuhnya. Dia langsung mengocok perlahan dengan penuh perasaan seakan menikmatai gesekan demi gesekan, makin lama makin cepat, tangannya memegang pinggangku dan menariknya berlawanan dengan gerakan tubuhnya sehingga penisnya makin masuk ke dalam mengisi rongga vaginaku yang tidak berhasil terisi oleh penis Edwin.
.....
Ada kenikmatan yang berbeda antara Edwin dan Rino tapi keduanya menghasilkan sensasi yang luar biasa padaku saat ini. Cukup lama Rino menyodokku dari belakang, Edwin entah kemana dia tidak ada di depanku, mungkin dia meredakan nafsunya supaya tidak orgasme duluan.Rino lalu membalikku, kini aku telentang di depannya, ditindihnya tubuhku dengan tubuh sexy-nya lalu kembali dia memasukkan penisnya, dengan sekali dorong amblaslah tertelan vaginaku, dengan cepat dan keras dia mengocokku, penisnya yang keras dengan kepala besar seakan mengaduk aduk isi vaginaku, aku mendesah tak tertahan merasakan kenikmatan yang kudapat.
.....
"eehh..yess..fuck me hard..yess" desahku mulai ngaco menerima gerakan Rino yang eksotik itu. Sambil mendesah kupandangi wajah tampan Antonio Banderas-nya yang menurut taksiranku tidak lebih dari 26 tahun, membuat aku makin kelojotan dan tergila gila dibuatnya. Kulihat Edwin berdiri di samping Rino, tatapan mataku tertuju pada penisnya yang terbungkus kondom yang menurutku aneh, ada asesoris di pangkal kondom itu, sepertinya ada kepala lagi di pangkal penisnya. Kulihat dia dan dia membalas tatapanku dengan pandangan dan senyum nakal.
.....
Ditepuknya pundak Rino sebagai isyarat, agak kecewa juga ketika Rino menarik keluar penisnya disaat saat aku menikmatinya dengan penuh nafsu. Tapi kekecewaan itu tak berlangsung lama ketika Edwin menggantikan posisinya, begitu penisnya mulai melesak masuk kedalam tak kurasakan perbedaannya dari sebelumnya tapi begitu penisnya masuk semua mulailah efek dari kondom berkepala itu kurasakan, ternyata kepala kondom itu langsung menggesek gesek klitorisku saat Edwin menghunjam tajam ke vaginaku, klitorisku seperti di gelitik gelitik saat Edwin mengocok vaginaku, suatu pengalaman baru bagiku dan kurasakan kenikmatan yang aneh tapi begitu penuh gairah.
.....
Cerita Dewasa - Edwin merasakan kemenangan ketika tubuhku menggelinjang menikmati sensasinya. Rino kembali mengulum putingku dari satu ke satunya, lalu tubuhnya naik ke atas tubuhku dan mekangkangkan kakinya di kepalaku, disodorkannya penisnya ke mulutku, aku tak bisa menolak karena posisinya tepat mengarah ke mulut, kucium aroma vaginaku masih menempel di penisnya, langsung kubuka mulutku menerima penis itu. Sementara kocokan Edwin di vaginaku makin menggila, kenikmatannya tak terkirakan, tapi aku tak sempat mendesah karena disibukkan penis Rino yang keluar masuk mulutku. Aku menerima dua kocokan bersamaan di atas dan dibawah, membuatku kewalahan menerima kenikmatan ini.
.....
Setelah cukup lama mengocokku dengan kondom kepalanya, Edwin menarik keluar penisnya dan melepaskan kondomnya lalu dimasukkannya kembali ke vaginaku, tak lama kemudian kurasakan denyutan dari penis Edwin yang tertanam di vaginaku, denyutannya seakan memelarkan vaginaku karena terasa begitu membesar saat orgasme membuatku menyusul beberapa detik kemudian, dan kugapailah kenikmatan puncak dari permainan sex, kini aku bisa mendapatkan orgasme dari Edwin. Tahu bahwa Edwin telah mendapatkan kepuasannya, Rino beranjak menggantikan posisi Edwin, tapi itu tak lama, dia memintaku untuk di atas dan kuturuti permintaannya.Rino lalu telentang di sampingku, kunaiki tubuhnya dan kuatur tubuhku hingga penisnya bisa masuk ke vaginaku tanpa kesulitan berarti.
.....
Aku langsung mengocok penisnya dengan gerakan menaik turunkan pantatku, buah dadaku yang menggantung di depannya tak lepas dari jamahannya, diremasnya dengan penuh gairah seiring dengan kocokanku. Gerakan pinggangku mendapat perlawanan dari Rino, makin dia melawan makin dalam penisnya menancap di vagina dan makin tinggi kenikmatan yang kudapat. Karena gairahku belum turun banyak saat menggapai orgasme dengan Edwin, maka tak lama kemudian kugapai lagi orgasme berikutnya dari Rino, denyutanku seolah meremas remas penis Rino di vaginaku.
.....
"OUUGGHH.. yess.. yess.. yess" teriakkuRino yang belum mencapai puncaknya makin cepat mengocokku dari bawah, tubuhku ambruk di atas dadanya, sambil tetap mengocokku dia memeluk tubuhku dengan erat, kini aku Cuma bisa mendesah di dekat telinganya sambil sesekali kukulum. Tak berapa lama kemudian Rino pun mencapai puncaknya, kurasakan semprotan sperma dan denyutan yang keras di vaginaku terutama kepala penisnya yang membesar hingga mengisi semua vaginaku.
.....
"oouuhh..yess..I love it" teriakku saat merasakan orgasme dari Rino.Kurasakan delapan atau sembilan denyutan keras yang disusul denyutan lainnya yang melemah hingga menghilang dan lemaslah batang penis di vaginaku itu.Kami berpelukan beberapa saat, kucium bibirnya dan akupun berguling rebahan di sampingnya, Rino memiringkan tubuhnya menghadapku dan menumpangkan kaki kanannya di tubuhku sambil tangannya ditumpangkan di buah dadaku, kurasakan hembusan napasnya di telingaku.
.....
"mbak Lily sungguh hebat" bisiknya pelan di telingaku.Aku hanya memandangnya dan tersenyum penuh kepuasan. Cukup lama kami terdiam dalam keheningan, seolah merenung dan menikmati apa yang baru saja terjadi.Akhirnya kami dikagetkan bunyi "beep" satu kali dari jam tangan Rino yang berarti sudah jam 1 malam."Rino, kamu nginap sini ya nemenin aku ya, Koh Edwin kalau nggak keberatan dan tidak ada yang marah di rumah kuminta ikut nemenin, gimana?" pintaku"Dengan senang hati" jawabnya gembira, Rino hanya mengangguk sambil mencium keningku.
.....
Kami bertiga rebahan di ranjang, kumiringkan tubuhku menghadap Edwin, kutumpangkan kaki kananku ke tubuhnya dan tanganku memeluk tubuhnya, sementara Rino memelukku dari belakang, tangannya memegang buah dadaku sementara kaki kanannya ditumpangkan ke pinggangku.Tak lama kemudian kami tertidur dalam kecapekan dan penuh kenangan, aku berada ditengah diantara dua laki laki yang baru kukenal beberapa jam yang lalu.
.....
Entah berapa lama kami tidur dengan posisi seperti itu ketika kurasakan ada sesuatu yang menggelitik vaginaku, kubuka mataku untuk menepis kantuk, ternyata Rino berusaha memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang dengan posisi seperti itu. Kuangkat sedikit kaki kananku untuk memberi kemudahan padanya, lalu kembali dia melesakkan penisnya ke vaginaku, aku masih tidak melepaskan pelukanku dari Edwin sementara Rino mulai mengocokku dari belakang dengan perlahan sambil meremas remas buah dadaku. Tanganku pindah ke penis Edwin dan mengocoknya hingga berdiri, tapi anehnya Edwin masih memejamkan matanya, sepuluh menit kemudian Rino kurasakan denyutan kuat dari penis Rino pertanda dia orgasme, tanpa menoleh ke Rino aku melanjutkan tidurku, tapi ternyata Edwin sudah bangun, dia memintaku menghadap ke Rino ganti dia yang mengocokku dari belakang seperti tadi sambil aku memeluk tubuh Rino dan memegangi penisnya yang sudah mulai melemas.
.....
Cerita Dewasa - Berbeda dengan kocokan Rino yang pelan pelan, Edwin melakukan kocokan dengan keras disertai remasan kuat di buah dadaku sampai sesekali aku menjerit dalam kenikmatan, cukup lama Edwin mengocokku hingga aku mengalami orgasme lagi beberapa detik sebelum dia mengalaminya, kemudian kami melanjutkan tidur yang terputus.

readmore »»  

CERITA DEWASA - BERPACU DALAM NAFSU PART 2

Cerita Dewasa - Kami terbangun sekitar pukul delapan ketika telepon berbunyi, kuangkat dan ternyata dari Andi."pagi bu, udah bangun?" tanyanya dari seberang"pagi juga Andi, untung kamu bangunin kalau tidak bisa ketinggalan meeting nih, oke kita ketemu di bawah pukul 9, tolong di atur tempat meetingnya, cari yang bagus" jawabku memberi perintah"beres bu" jawabnya"Edwin, aku ada meeting dengan Pak Reza jam 10, kamu bagaimana?" tanyaku"lho meetingnya kan juga sama sama aku" jawab Edwin"oh ya? dia tidak pernah cerita tuh, dia Cuma bilang meetingnya antara aku, dia dan satu orang lagi rekannya""oke anyway, aku tak mau datang ke tempat meeting dengan pakaian yang sama dengan kemarin""Ayo mandi lalu kita cari pakaian di bawah" kataku"Rino, kamu boleh tinggal disini atau pergi, tapi yang jelas aku nanti memerlukanmu setelah meeting" kataku sambil menuju ke kamar mandi menyusul Edwin yang mandi duluan.




Kami berdua mandi dibawah pancuran air hangat, kami saling menyabuni satu sama lain, dia memelukku dari belakang sambil meremas remas buah dadaku dan menjilati telingaku, kuraih penisnya dan kukocok, tubuh kami yang masih berbusa sabun saling menggesek licin, ternyata membuatku lebih erotis dan terangsang. Tanpa menunggu lebih lama kuarahkan angkat kaki kananku dan mengarahkan penisnya ke vaginaku, dengan ketegangannya ditambah air sabun maka mudah baginya untuk masuk ke dalam, Edwin langsung menancapkan sedalam dia bisa. Pancuran air panas membasahi tubuh kami berdua lebih romantis rasanya, tapi itu tak berlangsung lama ketika Edwin menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku, tidak banyak dan tidak kencang memang tapi cukuplah untuk memulai hari ini dengan dengan penuh gairah.
.....
Cerita Dewasa - Setelah mandi aku mengenakan pakaian kerja resmi, entah mengapa kupilih pakaian yang resmi tapi santai, mungkin karena terpengaruh perasaanku yang lagi bergairah maka tanpa bra kukenakan tank top dan kututup dengan blazer untuk menutupi putingku yang menonjol di balik tank top-ku, lalu kupadu dengan rok mini sehingga cukup kelihatan resmi, aku merasa sexy dibuatnya.
.....
Kutinggalkan amplop berisi uang di meja dan kucium Rino."Kalau kamu mau mau keluar ada uang di meja, ambil saja ntar aku hubungi lagi, kalau mau tinggal up to you be my guest" bisikku yang dibalas ciuman dan remasan di buah dadaku.
.....
Pukul 9:15 kami keluar kamar, bersamaan dengan Andi keluar dari kamarnya tepat ketika aku keluar bersama Edwin dan Rino memberiku ciuman di depan pintu, dia menoleh ke arah kami tapi segera memalingkan wajahnya ke arah lain seolah tidak melihat, tapi aku yakin dia melihatnya.
.....
"Morning Andi" sapaku"eh morning Bu, ruang meeting sudah aku atur dan semua dokumen sudah saya siapkan, copy file-nya ada di laptop ibu" jawabnya memberi laporan ketika kami menuju lift."Thanks Ndi" jawabku singkat.
.....
Kami bertiga terdiam di lift, aku yang biasanya banyak bicara mencairkan suasana jadi kaku dan salah tingkah, masih memikirkan apa yang ada di pikiran Andi bahwa aku keluar dari kamar dengan seorang laki laki dan ada laki laki lainnya di kamarku, ah persetan pikirku, saking kikuknya sampai aku lupa mengenalkan Edwin pada Andi. Dalam kebekuan kuamati Andi dari bayangan di cermin lift, baru kusadari kalau sebenarnya Andi mempunyai wajah tampan dan berwibawa, meski umurnya baru 27 tahun tapi ketegasan tampak di kerut wajahnya. Sedikit lebih tinggi dariku tapi karena aku pakai sepatu hak tinggi, maka kini aku lebih tinggi darinya, posturnya tubuhnya cukup proporsional karena dia sering cerita kalau fitness secara teratur 3 kali seminggu, aku baru sadar bahwa selama ini aku nggak pernah melihat Andi sebagai seorang laki laki, tapi lebih kepada pandangan seorang Bos ke anak buahnya.
.....
Diluar dugaan, Andi ternyata memergokiku saat mengamatinya, pandangan mata kami bertemu di pantulan cermin."Ting", untunglah lift terbuka, aku segera keluar menghindar dari pandangan Andi, kami langsung breakfast setelah terlebih dulu mencarikan Edwin pakaian dan dasi pengganti, meski Shopping Arcade masih belum buka karena terlalu pagi, tapi dengan sedikit paksaan akhirnya mereka mau juga melayani kami."Eh Bu Lily, saya kok belum dikenalin dengan Mas ini" Tanya Edwin bersikap resmi, mengingatkanku akan kekonyolanku pagi ini."Oh iya, Andi, ini Pak Edwin, clien dari Pak Reza yang akan menjual produk kita ke Cina yang berarti Clien kita juga, dan nanti Pak Edwin akan gabung dengan kita di meeting" kataku yang disambut uluran tangan Edwin ke Andi."Pak Edwin, Andi ini salah satu orang kepercayaan saya, dialah yang in charge nanti, meski baru dua tahun ikut saya tapi naluri bisnisnya boleh di uji" lanjutku memuji Andi, itu biasa kulakukan untuk memperbesar rasa percaya diri anak buah sekaligus supayaclien lebih confident.
.....
Ini adalah breakfast terlama yang pernah aku alami, serba salah tingkah dan yang pasti aku tak berani memandang Andi, entah mengapa. Untunglah Edwin bisa mencairkan suasana bengan berbagai joke-nya.
.....
Bertiga kami masuk ke ruang meeting yang sudah di booking Andi, ternyata cukup nyaman suasananya, tidak seperti ruang meeting biasa yang kaku dan menjemukan, tapi lebih terkesan bernuansa santai tapi serius, Meeting table bulat dengan dikelilingi 6 kursi putar, sementara dipojokan ada sofa dan meja kecil, di ujung yang lain terdapat tea set lengkap dengan electric kettle.
.....
Aku dan Andi duduk bersebelahan menyiapkan dokumen di meja, kuletakkan laptop di depanku, Pak Edwin duduk di sebelah kiriku."Ndi tolong nyalakan laptop, aku ke toilet sebentar" kataku sambil meninggalkan mereka berdua. Kuhabiskan sebatang Marlboro di toilet untuk menghilangkan keteganganku dan kurapikan baju dan make up ku.Pak Reza sudah berada di ruangan ditemani dengan wanita yang muda dan cantik ketika aku kembali ke ruangan meeting."Pagi Pak Reza, pagi Bu" sapaku sambil menyalami mereka berdua"Pagi juga Mbak Lily, anda kelihatan cantik pagi ini" kata Pak Reza"emang selama ini nggak cantik" jawabku"Lily" sapaku pada wanita di samping Pak Reza sambil mengulurkan tangan"Lisa" jawabnya sambil tersenyum manis"bukan begitu, tapi pagi ini lebih cantik dan cerah""Oh Mbak Lisa, selama ini kita hanya bertemu lewat telepon dan faximile" kataku lagi"dan sekarang inilah dia orangnya" lanjut Pak Reza.
.....
Ternyata Andi belum menyalakan laptopku, agak marah juga aku melihat dia tidak melaksanakan perintahku, maka dengan mata melotot ke arahnya kuambil kembali laptopku dari hadapannya lalu kunyalakan. Betapa terkejutnya aku ketika laptop itu menyala, tampak di monitor laptopku seorang wanita sedang telentang menerima kocokan di vaginanya sementara mulutnya mengulum penis kedua dan tangan satunya memegang penis ketiga, aku baru tersadar kalau sebelum berangkat dari kantor kemarin sempat membuka koleksi pic yang ada laptop-ku dan karena buru buru mungkin saat mematikan laptop bukan "shut down" yang aku pilih tapi "stand by". Mukaku merah dibuatnya, untung tak ada yang memperhatikan, langsung aku "re-booting", kulirik Andi tapi dia menyiapkan document dan tidak memperhatikanku, pantesan dia langsung mematikannya, pikirku. Aku jadi lebih salah tingkah lagi terhadap Andi, tapi segera aku kembali konsentrasi untuk meeting ini.
.....
Meeting dimulai dengan presentasi Andi dan dilakukan tanya jawab, justru yang banyak bertanya adalah Lisa dan itu dilayani dengan cekatan oleh Andi, sementara aku Cuma kadang kadang saja menguatkan pendapat Andi atau membantunya membuat keputusan untuk menerima atau klarifikasi, hal ini kulakukan untuk lebih meyakinkan Lisa maupun Pak Reza disamping untuk memperbesar rasa percaya diri pada Andi. Cukup alot juga pembicaraan antara mereka berdua, tapi aku tak mau mencampuri sebelum dia benar benar kepepet. Aku kagum sama Lisa yang cantik tapi piawai dalam negosiasi.
.....
Setelah masalah teknis dan kontrak selesai sampailah pada masalah harga dan itu adalah tugasku dengan Pak Reza, dengan beberapa alternatif harga yang aku tawarkan akhirnya dicapailah kesepakatan."Ndi, kamu revisi dan di print di Business Center supaya bisa ditandatangani sekarang juga, jangan lupa materei-nya" perintahku"baik bu"jawabnya lalu dia keluar sambil membawa laptopku dokumen dokumen yang diperlukan.Kupesan champagne merayakan kerja sama ini ketika Andi sudah meninggalkan ruangan."Selamat Mbak Lily semoga sukses dengan kerja sama kita ini" Pak Edwin menyalamiku sambil mencium kedua pipiku.Aku menyalami lalu memeluk Lisa dan menempelkan pipiku padanya."Anda begitu hebat dalam negosiasi" katakuTanpa kuduga dia menjawab berbisik di telingaku."terima kasih, Pak Reza tahu lho apa yang terjadi tadi malam di tempat Ibu""oh ya? apa itu"jawabku kaget"Pak Edwin menginap di tempat mbak" katanya pelan mengagetkanku"dan satu orang cowok lagi" lanjutnyaKulepas pelukannya dan kupandangi Lisa yang masih kelihatan polos itu, lalu pandanganku beralih ke Edwin sebagai protes, tapi dia hanya mengerutkan kening dan mengangkat bahu saja sambil senyum.Tak sempat terbengong lebih lama, Pak Reza menyalamiku"Selamat atas kerja sama kita" katanya sambil menyalamiku dan tak kusangka sangka dia menarik tubuhku ke pelukannya"I know what you did last night" katanya sambil mempererat pelukannya dan mengelus elus punggungku.Aku masih tertegun tak merespon ucapan maupun tindakan Pak Reza, tapi kurasakan buah dadaku tergencet di dadanya saat dia memelukku erat."Pak Reza banyak orang, malu ah" jawabku pelan"banyak orang? ini kan kita kita juga" jawabnya tanpa melepas pelukannya tapi malah meremas pantatkuKulirik Pak Edwin, dia hanya bediri di pojok melihat kami, sementara Lisa malah mendekat ke Pak Edwin."Mari kita rayakan kerja sama ini dengan penuh persahabatan" bisiknya sambil mencium pipi dan bibirku bersamaan dengan tangannya menyingkap rok miniku hingga ke pinggang, aku yakin Lisa maupun Edwin bisa melihat celana dalam model "Thong" yang hanya terdapat penutup segitiga kecil di depan, hingga pasti mereka sudah melihat pantatku.
.....
Ciuman Pak Reza sudah sampai di leherku, dilepasnya blazer yang menutupi bagian luarku hingga tampak tank top pink yang kukenakan dibaliknya. Dengan hanya mengenakan tank top, maka tampaklah putingku yang menonjol di baliknya.
.....
Sebenarnya aku bisa saja menolak cumbuan Pak Reza kalau mau, tapi melihat pandangan Pak Reza yang penuh wibawa dan wajahnya yang galak tegas membuat aku takluk dalam pelukan dan ciumannya. Bukan ketakutan masalah bisnis, aku yakin sebagai seorang professional dia bisa membedakan antara bisnis dan pribadi, tapi memang pada dasarnya aku juga mau dicumbunya.
.....
Kulihat Pak Edwin sudah berciuman dengan Lisa sementara tangannya meremas remas buah dada Lisa yang montok itu.Pak Reza lalu menelentangkan tubuhku di atas meja meeting, disingkapkan rokku dan dari celah celana dalam mini dia mulai menciumi dan menjilati vaginaku dengan gairahnya.
.....
Cerita Dewasa - Tiba tiba kami dikagetkan ketukan di pintu, segera aku berdiri dan membetulkan rok miniku dan kuambil blazerku, tapi Pak Reza memberi tanda supaya nggak usah dipakai.Lisa membuka pintu, ternyata room boy yang mengantar champagne pesananku, Lisa menerima dan menyelesaikan pembayarannya ke kamarku dan dia minta supaya di depan pintu diberi tanda "DO NOT DISTURB", setelah mengunci pintu Lisa membuka dan menuangkan untuk kami.
.....
Pak Reza tak mau kehilangan waktu, begitu pintu ditutup, dia kembali memelukku lalu menurunkan tali tank top ku hingga ke tangan, setelah meremas remas sambil mencium leherku, ditariknya tank topku hingga ke perut, maka terpampanglah buah dadaku di depan semua orang."wow, very nice breast, begitu kencang, I love it" komentar Pak Reza lalu kepalanya dibenamkan di antara kedua bukit itu sambil tangannya meremas remasnya. Ciumannya dengan cepat berpindah ke puncak bukit dan secara bergantian dia mengulum dari satu puncak ke puncak lainnya. Dengan cepat ciuman Pak Reza turun ke perut dan selangkanganku setelah terlebih dahulu melemparkan tank top ke Edwin dan kembali merebahkan aku di meja meeting, dijilatinya vaginaku dari balik celana dalamku.
.....
Edwin mendekatiku dari atas lalu mencium bibirku dan meremas buah dadaku kemudian mengulum putingnya, sementara jilatan Pak Reza makin menggila di vaginaku, tapi aku tak berani mendesah. Lisa sudah melepas blazernya hingga kelihatan buah dadanya yang montok menantang dibalik kaos you can see ketatnya, dia hanya duduk memperhatikan kami, tak seorangpun menyentuh champagne yang sudah kupesan, ternyata akulah yang menjadi santapan selamat, bukan champagne itu. Disaat aku lagi meregang dalam kenikmatan, kembali kami dikagetkan suara handle pintu dibuka, lalu berganti dengan ketukan.
.....
"Andi" teriakku panik aku tak ingin Andi melihatku dalam keadaan seperti ini, akan mengurangi wibawaku dimatanya.Kudorong kepala Pak Reza dengan halus, aku mencari tank top atau blazerku tapi terlambat, Lisa sudah membuka dengan hati hati pintu itu dan masuklan Andi dengan membawa laptop dan dokumen dokumennya sebelum aku sempat menutupi tubuh atasku.
.....
Kulihat wajah Andi melongo terkaget kaget melihat aku duduk di meja meeting dalam keadaan topless dan kaki di atas kursi, sementara Pak Reza masih jongkok di bawahku dan Edwin ada dibelakangku dengan bertelanjang dada."eh ma..ma..maaf mengganggu" katanya lalu berbalik ke pintu, tapi Lisa segera menghalangi dan menutup kembali pintu itu."Udah duduk saja di sini" jawab Lisa sambil menghalangi pintu itu dengan tubuhnya."tapi..tapi ..tapi ini harus ditandatangani" jawabnya belum sadar dengan apa yang terjadi."nggak ada tapi, tanda tangan mah gampang, sini aku Bantu" kata Lisa sambil mengambil dokumen dan laptop dari tangan Andi dan meletakkannya di meja pojok ruangan di samping champagne.."taruh di sini saja, kamu lihat sendiri kan mereka sedang sibuk" kata Lisa sambil menarik Andi duduk disebelahnya di sofa.Kulihat wajah Andi masih melongo kaget melihat bagaimana tingkah lakuku."Sudah terlambat, persetan, apa yang terjadi terjadilah" pikirku dan kembali telentang di meja menuruti permintaan Pak Reza, dipelorotnya rok mini dan celana dalamku.
.....
Pada mulanya agak risih juga bertelanjang di depan Andi tapi selanjutnya sudah tak kuperhatikan lagi kehadiran Andi di ruangan itu ketika lidah Pak Reza dengan cantiknya kembali menggelitik klitorisku. Edwin membimbing tanganku dan dipegangkan ke penisnya yang sudah tegang, ternyata dia sudah mengeluarkan penisnya dari lubang resliting, tanpa menunggu lebih lama kukocok penis itu.
.....
Pak Reza melepas celana dalamku dan dilemparkannya ke arah Lisa dan Andi, ternyata Lisa sudah duduk di pangkuan Andi dan mereka sedang berciuman.Pak Reza menarikku duduk di tepi meja, ternyata dia masih berpakaian lengkap, kubantu melepaskan pakaiannya, lalu aku jongkok di depannya, kupelorotkan celananya, ternyata dia tidak memakai celana dalam, dan wow penisnya yang menegang membuatku terpesona, besar dengan guratan otot di batangnya menonjol dengan jelas.
.....
Segera kujilati kepala penisnya dan memasukkan kepala penisnya ke mulutku, kupermainkan dengan lidahku di dalam, tak tahan diperlakukan seperti itu, Pak Reza menaikkanku kembali duduk di meja, disapukannya kepala penis itu ke bibir vaginaku, pelan pelan mendorong hingga masuk semua lalu didiamkannya sejenak, maka melesaklah penis kedua di hari untuk vaginaku. Dia memandangku dengan penuh nafsu, mencium bibirku, lalu mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur mengocok vaginaku, tangannya meraba buah dadaku lalu wajahku dan jarinya dimasukkan ke mulutku, kukulum dan kupermainkan jarinya dengan lidahku.
.....
Pak Edwin mendekat lalu meremas remas buah dadaku, kuraih penisnya yang masih tegang nongol dari lubang resliting dan kukocok seirama kocokan Pak Reza.Kudengar desahan dari tempat lain, ternyata Lisa sudah semi telanjang di pangkuan Andi sedang mendapat kuluman dan remasan darinya di kedua putingnya, buah dada Lisa yang montok itu hampir menutup wajah Andi yang sedang terbenam di celah celahnya. Melihat hal itu, Pak Edwin meninggalkan kami menuju ke Lisa dan Andi, segera dia mengulum puting Lisa yang merah menantang berbagi dengan Andi, mendapat kuluman dari dua orang, Lisa sepertinya ingin teriak tapi ditahannya dengan menggigit jarinya.
.....
Setelah puas mengocokku dari depan sambil meremas remas buah dadaku, Pak Reza memintaku berbalik, maka aku berdiri membelakangi dia dan tubuhku membungkuk ke depan bertumpu pada meja, kaki kananku kunaikkan di kursi, Pak Reza kembali melesakkan penisnya di vaginaku, dia mengocok dengan kerasnya hingga meja meeting itu begoyang goyang. Dengan posisi seperti ini aku bisa melihat Lisa sedang duduk di sofa menerima jilatan Andi di vagina mengulum penis Pak Edwin yang berdiri di sampingnya.
.....
Kocokan Pak Reza serasa menggesek semua sisi dinding vaginaku, begitu nikmat hingga aku melayang dibuatnya, ingin aku menjerit karenanya tapi kutahan dengan menggigit bibirku.
.....
Terbuai oleh kenikmatan dari Pak Reza, tanpa kusadari ternyata Lisa, Andi dan Edwin ternyata sudah bergeser ke meja di dekatku hingga aku bisa melihat dengan jelas bagaimana Andi mempermainkan klitoris Lisa sambil mengocokkan jarinya, ternyata dia sudah mahir juga, batinku. Sementara Pak Edwin berada di antara aku dan Lisa, sambil mengulum puting Lisa dia meremas buah dadaku.
.....
Terkaget aku ketika melihat Andi mengusapkan penisnya di vagina Lisa, ternyata penis Andi begitu besar, sepertinya jauh lebih besar dari punya Pak Reza apalagi Pak Edwin, mungkin sama besar dengan punya suamiku tapi dengan bentuk yang melengkung ke atas membuatku ingin menikmatinya, itu adalah bentuk penis favoritku.Sepertinya dia kesulitan memasukkan penis besarnya ke vagina Lisa, berulang kali dia berusaha memasukkan tapi gagal meski vagina Lisa sudah basah, dicoba lagi dan dicoba lagi hingga berhasil meski hanya separuh, tapi Lisa sudah menggelinjang gelinjang entah kesakitan atau ke-enak-an. Kupegang tangannya dan dia meremasnya dengan kuat saat Andi berusaha mendorong lebih dalam, memasukkan mili demi mili penisnya ke dalam vagina Lisa. Sementara kocokan Pak Reza juga tak kalah nikmatnya, goyangannya semakin bervariasi menghunjam vaginaku dari berbagai arah dan gerakan. Tangan kami saling meremas dalam kenikmatan.
.....
Andi mulai mengocok Lisa dengan perlahan dan semakin lama semakin cepat, desah tertahan keluar dari hidung Lisa, dia kelojotan menerima kocokan Andi meskipun pelan menurutku, sambil meremas buah dada Lisa Andi mulai mempercepat dan menyodok dengan keras. Remasan tangan Lisa makin kencang, sekencang kocokan Andi padanya."Aaauughh..eeghh..ss" teriak Lisa tak dapat menahan kenikmatan yang diberikan Andi."sstt" bisikku sambil menutupkan tanganku ke mulutnya, meski aku sendiri sedang terbakar nafsu dan kenikmatan.
.....
Andi mengocok Lisa dengan penuh gairah nafsu, buah dada Lisa yang besar bergoyang goyang liar seiring dengan kocokannya, tapi segera dihentikan dengan kuluman Pak Edwin yang sepertinya nggak rela membiarkan buah dada itu bergoyang sendirian.
.....
Kokocakan Pak Reza sungguh bervariasi, baik kecepatan, arah maupun goyangannya, sungguh trampil dia dalam bercinta, membuatku panas dingin dibuatnya.Setelah puas mengocokku, Pak Reza menarik keluar penisnya, dan digantikan dengan Pak Edwin mengocokku. Aku berjongkok di kursi dan tanganku bersandarkan sandaran kursi hingga Pak Edwin mengocokku dengan doggie style dengan tetap menghadap ke Lisa dan Andi dan juga Pak Reza yang kini berdiri di sisi Andi menunggu giliran sambil meremas dan mengulum buah dada Lisa yang montok manantang itu menggantikan posisi Pak Edwin.
.....
Andi mengocok Lisa makin ganas, dengan satu kaki terangkat di pundaknya sedang satu kaki lagi dipegang tangannya dengan posisi terpentang pasti penis Andi melesak masuk ke vagina Lisa hingga menyentuh dinding terdalamnya, dengan disertai dorongan yang keras pasti Lisa sudah terbang ke awang awang kenikmatan.Andi lalu memiringkan tubuh Lisa hingga dia menghadap ke arahku, lalu dia kembali mengocoknya dengan keras, buah dada Lisa ikut bergoyang goyang seirama kocokan Andi. "gila hebat juga ini anak" batinku.
.....
Cerita Dewasa - Kocokan Pak Edwin tak terlalu kuperhatikan karena setelah mendapatkan Pak Reza punya Pak Edwin tidaklah terlalu berasa meski aku bisa menikmati sedikit kenikmatan yang berbeda, dengan melihat bagaimana Andi memperlakukan Lisa aku bisa dengan cepat bergairah kembali, maka kugoyangkan pantatku melawan gerakan Pak Edwin, secepat kocokan Andi pada Lisa, aku begitu horny dibuatnya, sambil berharap supaya Andi tidak orgasme di vagina Lisa terlebih dahulu supaya aku bisa menikmati semprotan pertamanya.
.....
Sambil menunggu giliran yang belum juga diberikan Andi, Pak Reza menggapai buah dadaku dan tangan satunya meremas buah dada Lisa yang lebih montok seolah hendak membandingkan, kedua tangannya meremas dua buah dada yang berlainan bentuk dan ukuran.
.....
Aku sudah khawatir cemas kalau ternyata Andi menyemprotkan spermanya di vagina Lisa terlebih dahulu, karena sudah cukup lama dia mengocokkan penisnya ke vagina Lisa, sudah setengah jam lebih."gila kuat juga si Andi ini" batinku.
.....
Kini Andi mengocok Lisa dengan posisi doggie di atas kursi, meniru posisiku hingga kami saling berhadapan, buah dada Lisa yang besar menggantung dan bergoyang dengan indahnya ketika Andi mengocoknya, Pak Reza yang masih menunggu giliran dari Andi duduk di meja antara kami, hingga kami bisa mengulumnya secara bersamaan antara kuluman dan jilatan. Lisa mengulum maka aku menjilati sisanya begitu juga sebaliknya, dua lidah di satu penis.
.....
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari dua wanita cantik seperti aku dan Lisa membuat Pak Reza merem melek, tangannya meremas rambutku juga rambut Lisa. Sepertinya Lisa sudah bisa merasakan nikmatnya penis Andi yang besar itu hingga dia bisa membagi konsentrasi dengan kuluman pada penis Pak Reza.
.....
Andi menghentikan kocokannya dan menyerahkan Lisa ke Bos-nya dan mereka bertukar tempat, Andi mengganti posisi pada mulut Lisa setelah terlebih dahulu memutar kursi Lisa menjauh dariku, kecewa juga aku dibuatnya karena tidak bisa menikmati penis Andi itu, ingin minta tapi masih ada perasaan segan atau gengsi. Masih bisa kulihat dengan lebih jelas betapa nikmatnya penis Andi itu hingga Lisa mengulum dengan ganasnya meski tak bisa memasukkan semuanya.
.....
Aku yakin Lisa kurang bisa menikmati Pak Reza setelah merasakan penis Andi. Kocokan Pak Edwin tidak kuperhatikan lagi, tapi aku lebih menikmati kuluman Lisa pada penis Andi itu meski Pak Edwin mulai melakukan variasi gerakannya, tangannya mengelus punggung dan buah dadaku, dia lalu memutar kursi hingga Aku dan Lisa berjejer, tapi Andi malah menggeser tubuhnya ke sisi lain malah menjauhiku.
.....
Pak Reza meremas buah dadaku sambil mengocok Lisa, sementara Pak Edwin meremas buah dada Lisa sambil mengocokku dan Andi meremas remas buah dada montok yang satunya dari sisi lainnya, kini Lisa mendapat servis dari tiga orang, sementara aku menginginkan Andi tapi dia selalu menghindariku sepertinya dia segan menyentuhku.
.....
"come on Andi, satu remasan atau satu kuluman saja darimu, I need you" jerit batinku tapi kembali rasa gengsi sebagai Bos terhadap dia masih tinggi. Andi berciuman dengan Lisa sambil tangannya tetap meremas buah dadanya, aku iri melihatnya, bahkan ketika Pak Reza dan Pak Edwin bertukar tempat, Andi tetap tak mau beranjak ke arahku. Kembali aku mendapat kocokan dari Pak Reza, oh much better than before, kurasakan kenikmatan kembali dari Pak Reza, ouh betapa nikmatnya sodokan dan kocokan beliau jauh lebih nikmat dibanding dengan Pak Edwin tadi, kini aku kembali tenggelam dalam kenikmatan birahi. Tapi itu tak berlangsung lama ketika Pak Reza dan Pak Edwin bertukaran tempat lagi, hingga tiga kali.
.....
Tak lama kemudian ketika Pak Reza sedang keras kerasnya menyodokku, kembali aku dibuat iri pada Lisa saat Pak Edwin dan Andi bertukar tempat, Lisa sudah mendapat kocokan Andi untuk kedua kalinya, kepalanya mendongak dan tubuhnya menggeliat ketika Andi memasukkan kembali penisnya tapi tak lama setelah itu dia sudah mulai mengulum penis Pak Edwin. Pak Reza kembali meremas remas buah dada Lisa sambil mengocokku tapi Andi tak mau melakukan hal itu padaku, dia tetap serius mengocok Lisa sampai berulang kali dia menggeliat ketika Andi mengocoknya dengan keras. "Lisa sudah mendapatkan tiga penis, di mulut maupun vagina, tapi aku baru dua, itupun kurang memuaskanku" teriak batinku.

readmore »»  

Arsip Blog